21 Ribu Personel Disiagakan Amankan Suroan dan Suran Agung Jatim

21 Ribu Personel Disiagakan Amankan Suroan dan Suran Agung Jatim

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 24 Jun 2025 15:20 WIB
Polda Jatim melakukan apel gelar pasukan pengamanan Piala AFF U-19
Ilustrasi apel personel Polda Jatim/Foto: Dokumen Humas Polda Jatim
Surabaya -

21.501 personel gabungan diterjunkan untuk mengawal dan mengamankan kegiatan Suroan. Mereka juga akan disiagakan saat Suran Agung di Madiun Jawa Timur pada 26 Juni dan 6 Juli 2024.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, jumlah personel gabungan tersebut tak hanya dari kepolisian, namun juga TNI dan aparat pemerintah daerah setempat. Seluruhnya akan bertambah apabila pemetaan kerawanan meningkat.

"Jika nantinya ada hal-hal yang berpotensi tingkat kerawanan tinggi, maka Polda Jatim akan coba eliminasi dan berkomunikasi dengan ketua umum dan ketua panitia," kata Abast dalam keterangannya, Selasa (24/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abast menjelaskan, jadwal kegiatan Suran Agung yang digagas perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) telah disusun lengkap.

Nantinya, akan dilakukan sinkronisasi serta harmonisasi. Mengingat, akan ada ribuan anggota PSHT dan PSHW yang berasal dari Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, hingga Ngawi.

ADVERTISEMENT

Eks Kabid Humas Polda Jabar itu mengimbau para anggota perguruan silat maupun masyarakat yang mengikuti kegiatan Suroan dan Suran Agung untuk mematuhi kesepakatan bersama. Supaya, keamanan, ketertiban, dan lancarnya kegiatan tersebut bisa berjalan kondusif.

"Kami imbau agar ketentuan-ketentuan yang ada untuk ditaati bersama, salah satunya untuk mencegah terjadinya bentrok dengan perguruan silat yang di sepanjang jalan," ujarnya.

Abast pun meminta supaya masyarakat yang mengikuti kegiatan Suroan dan Suran Agung di Madiun agar tak konvoi. Serta menggunakan sepeda motor berknalpot bising atau brong.

"Polda Jatim juga melarang masyarakat maupun anggota perguruan yang datang ke Madiun menggunakan mobil bak terbuka. Ini akan kami tertibkan dan kami imbau untuk menggunakan bus atau mobil tertutup," imbuhnya.

Abast memastikan, petugas gabungan akan disiagakan di lokasi perbatasan dan titik-titik yang sudah ditentukan. Petugas gabungan akan melakukan penyekatan dan pemeriksaan untuk mengantisipasi tingkat kerawanan.

"Jika tidak ada kepentingan dan bukan diutus oleh panitia untuk hadir di Madiun, maka polisi akan memulangkan," tuturnya.

Bila ditemukan ada masyarakat atau anggota perguruan silat yang menggunakan kendaraan bak terbuka, Abast menegaskan petugas akan melakukan tindakan tegas. Salah satunya dengan memberikan sanksi tilang.

"Jika kedapatan ada pelanggaran lalulintas, termasuk menggunakan bak terbuka, maka petugas akan memberikan tindakan tegas dengan sangsi tilang," tutup polisi dengan 3 melati di pundaknya itu.




(pfr/hil)


Hide Ads