Musibah longsor terjadi di kawasan wisata Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur. Sebuah tebing setinggi sekitar 10 meter di pinggir jalan lingkar wisata runtuh pada Sabtu petang (21/6/2025), menimpa dua wisatawan yang sedang melintas.
Kedua korban diketahui adalah Sundari (45) dan anaknya Naufal (15), warga Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Keduanya mengalami luka serius akibat tertimpa batu berukuran besar dan langsung dilarikan ke RSUD dr Harjono Ponorogo.
Ketua Tim Reaksi Cepat BPBD Ponorogo, Hadi Susanto, mengatakan bahwa sebelum kejadian, kawasan sekitar sempat diguyur hujan gerimis. Struktur batuan di tebing yang hanya ditahan akar pohon yang sudah lapuk diduga menjadi penyebab runtuhnya longsoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kejadian memang sedang ada hujan gerimis, dan itu membuat tebing bebatuan setinggi 10 meter runtuh dan menimpa pengendara di bawahnya," ujar Hadi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (22/6/2025).
Material longsor berupa batu besar juga menutup total akses jalan lingkar Telaga Ngebel. Akibatnya, jalur yang semula satu arah harus diubah menjadi dua arah untuk sementara waktu.
"Dampak dari peristiwa ini memang menutup akses jalan lingkar telaga. Pengunjung harus memutar balik dan jalan dibuat dua arah sampai proses evakuasi batu selesai," tambah Hadi.
Sementara itu, warga sekitar bernama Suwandi menjadi salah satu saksi mata yang sempat melintasi lokasi sebelum longsor terjadi. Ia mengaku sempat melihat bebatuan kecil mulai berjatuhan dari tebing.
"30 menit sebelumnya saya sempat lewat, hanya ada beberapa batu kerikil jatuh. Baru setelah itu terjadi batu besar yang longsor," tutur Suwandi.
Menurut Suwandi, saat warga berupaya menolong korban, kondisi Sundari cukup memprihatinkan karena mengalami luka di bagian kepala. Sementara anaknya, Naufal, mengalami patah kaki dan bahu.
BPBD Ponorogo dan petugas gabungan kini masih melakukan pembersihan material longsor dan mengimbau pengunjung untuk berhati-hati jika melintas di sekitar kawasan tebing Telaga Ngebel.
(dpe/abq)