Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lamongan menggelar Festival Olahraga Tradisional menyambut libur sekolah. Berbagai permainan khas Nusantara seperti gobak sodor, egrang, hingga balok estafet dipertandingkan dalam ajang ini, menghadirkan nuansa meriah sekaligus edukatif bagi para peserta.
Kepala Dispora Lamongan Erwin Sulistya Pambudi mengatakan kegiatan ini diikuti 729 siswa sekolah dasar dari berbagai wilayah di Lamongan, dan dipusatkan di GOR Lamongan. Festival ini digelar sebagai upaya mengenalkan sekaligus melestarikan olahraga tradisional kepada generasi muda.
"Festival Olahraga Tradisional untuk menyambut hari libur sekolah yang bertujuan mengenalkan dan menjaga olahraga tradisional kepada generasi muda," kata Erwin kepada wartawan, Rabu (18/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erwin menuturkan, sejumlah cabang olahraga tradisional yang dipertandingkan dalam festival ini meliputi balok estafet, egrang, gobak sodor, serta senam Anak Sehat Indonesia. Ia menekankan pentingnya menjaga eksistensi olahraga tradisional yang kini mulai tergerus dan jarang dimainkan oleh generasi muda.
"Proses untuk menghidupkan kembali olahraga tradisional ini memerlukan waktu yang lama. Sebelum menggelar agenda besar ini, kami harus melakukan persiapan yang matang," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua 4 Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Jatim I Wayan Sudarma menambahkan, olahraga tradisional memiliki potensi besar di Jawa Timur. Wayan juga menjelaskan, di tingkat nasional terdapat lima jenis olahraga tradisional, yaitu hadang, egrang, trompah, dagongan, dan subitan yang dipertahankan.
"Di Lamongan, saat ini baru ada tiga jenis olahraga yang dipertandingkan. Kami berharap ke depannya bisa menambah nomor-nomor olahraga yang ada," tambahnya
Melalui semangat kolaborasi antara Kormi dan pemerintah daerah, lanjut Wayan, diharapkan pelatihan dan pengembangan olahraga tradisional dapat terus berlanjut hingga tingkat SD, SMP, dan SMA. Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal di Lamongan.
"Kami sangat antusias untuk menyelenggarakan kegiatan ini dan berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga tradisional," pungkas Wayan.
(irb/hil)