Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Pengasuh pondok pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom Angsanah Palengaan Pamekasan, yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan, Taufik Hasyim dan sang istri Nyai Amiratul Nawaddah meninggal dunia dalam kecelakaan di Probolinggo.
Taufik sebelum mengalami kecelakaan, almarhum sempat hadir acara haul di Banyu Anyar dan Pendopo Pamekasan, serta mengisi sambutan di acara Pelantikan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) pada Jumat malam (13/6/2025).
Usai acara tersebut, pihaknya bersama istri melanjutkan perjalanan ke Jember untuk kembali ke Ponpes Miftahul Ulum Kali Glagah. Dalam perjalanan itu, setibanya di Probolinggo, Sabtu (14/6/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, mobil yang ditumpangi mengalami kecelakaan menabrak truk barang nopol DK 8348 CT, hingga korban meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Almarhum bersama istrinya akan dimakamkan di Kali Glagah Jember, karena beliau sudah menjadi pengasuh di PP Miftahul Ulum Kaliglagah. Meskipun sudah tinggal di Jember, almarhum masih mengurusi NU. Tadi malam sebelum bertolak ke Jember, masih hadir ke acara pelantikan ISNU," ucap KH. Ihya'uddin Yasin Katib Syuriah PCNU Pamekasan, Sabtu.
Berdasarkan rilis Dirlantas Polda Jatim, kecelakaan tersebut terjadi di jalan tol Km 835.600/A Tol Pasuruan Probolinggo dalam kondisi cuaca cerah. Almarhum bersama rombongan menggunakan mobil Toyota Innova Zenix nopol N 1086 EL.
Mobil tersebut dikemudikan Moh Sholehudin warga Palengaan, dan berisi enam penumpang. Di dalam mobil itu ada enam penumpang, yaitu Solehudin (sopir), Moh Syakir (7), Muhammad Ali (4), Siti Sulaiha, Taufik (43), dan Amiratul Mawaddah.
Kronologi kejadian, semula kendaraan Toyota Innova Zenix berjalan dari arah Pasuruan menuju Probolinggo di lajur lambat, diduga pengemudi mengalami microsleep, sehingga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan, lalu menabrak bagian belakang truk di depannya yang melaju di lajur yang sama dan berhenti di lokasi kejadian.
Kepergian almarhum menyisakan duka mendalam bagi keluarga, santri, dan ulama, terutama keenam anaknya yang masih kecil, bahkan ada yang masih bayi, yang kini menjadi yatim piatu. Ucapan belasungkawa pun mulai membanjiri halaman rumah almarhum, termasuk di berbagai medsos.
(ihc/irb)