Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus mendorong peningkatan daya saing daerah melalui penguatan sektor UMKM. Salah satu bentuk apresiasi diberikan kepada Siti Aisyah, ibu rumah tangga sekaligus pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) bersertifikat halal, yang mendirikan rumah produksi di Desa Kebiguyang, Kecamatan Jabon.
Peresmian rumah produksi milik UD Wisjaya tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana. Ia menegaskan langkah ini merupakan bagian dari program prioritas pemerintahan Subandi-Mimik dalam memperkuat UMKM lokal.
"Alhamdulillah hari ini kita meresmikan UD Wisjaya, UMKM bentukan dari saya. Dari awal saya ikut mengawasi dan mendampingi, hingga mereka membutuhkan modal. Setelah kita ikutkan ke program korda, disetujui pinjaman sebesar Rp70 juta untuk pembangunan gudang produksi," ujar Mimik di Kebiguyang Jabon, Jumat (13/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usaha olahan ayam yang dijalankan Siti Aisyah, seperti produk ceker tanpa tulang, kini mampu menyerap 16 tenaga kerja dari warga sekitar dengan omzet bulanan mencapai Rp300 juta. Menurut Mimik, hal ini membuktikan bahwa pendampingan serius terhadap pelaku UMKM dapat menghasilkan dampak yang signifikan.
"Ini bagian dari visi-misi kami untuk memajukan UMKM lokal. Produksi mereka langsung habis karena sudah punya pasar sendiri. Kalau kita serius, UMKM bisa berkembang luar biasa," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Mimik juga mengajak masyarakat untuk aktif mengawasi pembangunan yang ada di lingkungan masing-masing, terutama terkait proyek-proyek publik seperti sekolah, perkantoran, dan perbaikan irigasi.
"Kami berharap masyarakat ikut berperan aktif. Jika ada pembangunan yang tidak sesuai, segera laporkan ke Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Bupati, atau Wakil Bupati," tegasnya.
Sementara itu, Siti Aisyah menceritakan bahwa usahanya bermula dari produksi kecil-kecilan, hanya 5 kilogram per hari, tiga tahun silam.
"Awalnya saya produksi cuma 5 kilo, dibantu Bu Mimik dengan alat produksi, terus berkembang. Beliau juga bantu pinjaman ke BPR. Bahan baku kami dari pabrik pemotongan ayam, bukan limbah," jelasnya.
Kini, kapasitas produksinya telah meningkat drastis hingga 200 kilogram per hari, menjangkau pasar di berbagai daerah, termasuk Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Bangka Belitung. Ia berencana menambah pegawai untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
"Setelah banyak orang tahu saya di-support Bu Mimik, orderan makin banyak. Saya ajak tetangga-tetangga yang mau bantu, terutama ibu-ibu yang butuh penghasilan tapi tetap bisa momong anak," tambahnya.
Langkah Pemkab Sidoarjo ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena dianggap mampu memberdayakan ekonomi lokal, terutama perempuan dan warga desa.
(akd/akd)