Polres Pasuruan Kota menggelar Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) II Sespimmen Polri Dikreg Gelombang 1 Tahun Ajaran 2025. Kegiatan yang sarat nilai strategis ini adalah bagian dari program pendidikan Sespimmen Lemdiklat Polri.
Tujuan kegiatan ini membentuk pemimpin Polri masa depan yang presisi, visioner, dan adaptif dalam menghadapi dinamika tantangan keamanan serta sosial kemasyarakatan.
Kegiatan ini berlangsung di gedung Wichaksana Laghawa dibuka oleh Pelaksana Harian (PLH) Kapolres Pasuruan Kota AKBP Teddy Chandra. Turut hadir jajaran pejabat utama Polres, para peserta KKP (Serdik), tokoh masyarakat, dan stakeholder terkait di lingkungan Kota Pasuruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana penuh semangat mewarnai hari pembukaan ini di mana Teddy Chandra menekankan pentingnya kegiatan KKP sebagai ajang pembelajaran lapangan yang menjembatani teori kepemimpinan strategis dengan realita pelaksanaan tugas di lapangan.
Para serdik Sespimmen diharapkan bisa menggali permasalahan riil di wilayah Polres Pasuruan Kota, sekaligus memberikan masukan strategis berbasis kajian akademik dan pengalaman lapangan yang diperoleh selama KKP berlangsung.
"Kegiatan ini bukan sekadar formalitas pendidikan, tetapi ruang aktualisasi bagi para calon pemimpin Polri untuk menyerap, menganalisis, dan memberi solusi atas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat," kata Teddy, Rabu (4/6/2025).
Mengawali kegiatan lapangan, para Serdik Sespimmen langsung melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat salah satu isu strategis dari delapan arah kebijakan utama Kapolri dalam Astacita.
Tema yang dipilih adalah Penanggulangan dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kota Pasuruan, yang dinilai menjadi program menonjol serta sangat relevan dengan kebutuhan lokal.
FGD ini menghadirkan narasumber utama Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pasuruan, Masduki. dia berikan paparan komprehensif mengenai dinamika penyalahgunaan narkoba di Kota Pasuruan dan upaya sinergis yang telah dilakukan bersama aparat penegak hukum dan masyarakat.
"Pemberantasan narkoba bukan hanya soal penindakan, tapi juga tentang pencegahan, rehabilitasi, dan edukasi. Kita butuh kerja sama dari semua lini, termasuk Polri dan masyarakat," kata Masduki.
Diskusi berlangsung intens dan produktif dengan para Serdik Sespimmen turut menyampaikan hasil riset awal mereka terkait dampak narkoba terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kota Pasuruan.
Selain itu, mereka juga mengajukan berbagai gagasan alternatif terkait strategi pemberantasan narkoba berbasis pendekatan sosial dan teknologi informasi.
(dpe/abq)