Mbah Rami (74), seorang lansia warga Desa Klotok, Balongpanggang, Gresik terjebak di celah sempit antara tembok rumah tetangganya. Dia terjebak di sana karena lupa jalan pulang.
Peristiwa ini terjadi Minggu (1/6) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Abdul Mutaqir, Kepala Dusun Prambon menceritakan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi Mbah Rami beraktivitas seperti biasa di sekitar rumahnya.
Dia juga menyebutkan bahwa setiap kali pulang perempuan itu terbiasa melewati lompongan atau gang sempit yang memisahkan rumah warga di desa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya memang sering lewat lompongan gitu kalau ke rumah tetangga sekitar. Karena sudah sepuh, beliau sering lupa ingatan," kata Abdul kepada detikJatim, Senin (2/6).
Kali itu, lanjut Abdul, Mbah Rami diduga lupa jalan pulang. Siang itu dia diduga salah memilih gang atau celah tembok rumah tetangganya yang sangat sempit sehingga membuatnya terjebak tidak bisa keluar. Orang yang pertama tahu peristiwa itu adalah pemilik rumah tempat Mbah Rami terjepit.
"Pertama kali diketahui pemilik rumah. Sempat berupaya dievakuasi tetapi tidak berhasil. Mbah Rami tidak tahu kalau itu lompongan (celah) sempit," kata Abdul.
Tubuh Rami yang sudah telanjur masuk cukup dalam ke celah gang sempit itu sempat membuat warga kesulitan mengevakuasi. Karena tidak berhasil, warga segera mengadukan peristiwa itu ke Damkarla Gresik.
Petugas Damkarla Kabupaten Gresik Rizal Nugroho mengatakan penyelamatan itu berlangsung cukup sulit karena dinding bata di sisi kiri dan tembok semen di sisi kanan menunjukkan kondisi yang sangat sempit dan berbahaya.
"Kami terima laporan ada orang terjepit di tembok. Karena Khawatir tubuh korban cedera akhirnya kami terpaksa membobol tembok," kata Petugas Damkarla Gresik, Rizal Nugroho.
Setelah sekitar 15 menit proses penyelamatan berlangsung, Mbah Rami akhirnya berhasil dikeluarkan dari celah tembok dalam keadaan sadar. Dia mengalami luka ringan pada bagian lutut akibat menahan tubuhnya terlalu lama dalam posisi sempit.
"Korban mengalami luka lecet pada lutut akibat bergesekan dengan tembok saat proses evakuasi," ungkapnya.
Meski tidak serius, Mbah Rami segera mendapat perawatan lanjutan dari Puskesmas setempat sekaligus diimbau agar keluarga tidak membiarkan Mbah Rami beraktivitas seorang diri.
"Khawatir terjadi peristiwa serupa. Sehingga aktifitas para lansia perlu mendapat pengawasan lebih," pungkasnya.
(dpe/abq)