Keluarga Mbok Yem Sebut Kabar Warung di Puncak Lawu Ditutup Hoaks!

Keluarga Mbok Yem Sebut Kabar Warung di Puncak Lawu Ditutup Hoaks!

Sugeng Harianto - detikJatim
Senin, 02 Jun 2025 15:15 WIB
Video viral yang menyebutkan Warung Mbok Yem tutup untuk selamanya.
Video viral yang menyebutkan Warung Mbok Yem tutup untuk selamanya. (Foto: tangkapan layar)
Magetan -

Viral video yang mengabarkan bahwa Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu ditutup. Keluarga sosok legendaris bernama lengkap Wakiyem ini membantahnya dan menyebut informasi itu kabar bohong alias hoaks.

Video berdurasi 2 menit 33 detik itu diberi takarir atau caption 'Warung Mbok Yem tutup, Pegawainya Pamit Usai Menemani 19 tahun' viral di media sosial membuat gempar komunitas pendaki Puncak Gunung Lawu yang biasa mampir ke Warung Mbok Yem.

Video tersebut mengabarkan bahwa warung Mbok Yem ditutup mulai 27 Mei 2025. Penutupan warung ini disampaikan seorang pria yang mengaku telah menemani Mbok Yem menjalankan warung itu selama 19 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi mengenai penutupan sementara warung Mbok Yem itu dibantah pihak keluarga. Keluarga Mbok Yem menegaskan bahwa Warung Mbok Yem tutup itu hoaks dan memastikan warung itu hingga saat ini masih buka seperti biasa.

"Ndak pernah tutup! Selama ini buka terus," kata Saiful Bahri alias Gimbal, cucu Mbok Yem kepada detikJatim, Senin (2/6/2025).

ADVERTISEMENT

Pihak keluarga menyayangkan pernyataan pria yang mereka kenali bernama Muis dalam video yang viral di media sosial itu. Saiful kembali menegaskan bahwa penutupan itu tidak benar.

"Itu namanya Muis, tidak benar penutupan warung," tandas Saiful.

Seperti dilihat detikJatim, dalam video yang viral itu terlihat sejumlah orang pria dalam gambar keluku atau thumbnail video di mana foto Mbok Yem memegang kertas tertulis 'kapan ke lawu lagi' turut ditempel.

"Saudara-saudaraku semua para pecinta alam khususnya yang ada di Lawu. Bahwasanya saya besok tanggal 27 (Mei 2025) menyatakan pensiun dari Gunung Lawu. Khususnya pensiun dari warung Mbok Yem setelah 19 tahun menemani Mbok Yem dengan penuh rasa cinta, dengan penuh rasa damai, dengan penuh rasa sayang," demikian kata salah satu pria di video itu.

"Jadi mulai tanggal 27 (Mei) besok, hari Selasa, warung Mbok Yem sementara tutup. Nah kapan bukanya lagi saya ndak tahu. Ndak bisa diprediksi," lanjut pria tersebut.

Pria yang diduga turut menemani Mbok Yem menjalankan warungnya itu mengatakan setelah dirinya pensiun pasti akan ada yang akan melanjutkannya. Tetapi dia sendiri tidak tahu.

"Yang jelas setelah saya pensiun pasti ada selanjutnya. Siapa generasi selanjutnya, saya tidak tahu. Intinya gitu," ujarnya.

Pria itu juga menjelaskan tentang kondisi Temon, monyet peliharaan yang kini telah ditinggal pergi selamanya oleh Mbok Yem. Dia jelaskan bahwa Temon telah berada di tangan penyayang binatang di Blora.

"Untuk mengenai Temon, sementara ini berada di Blora. Bukan sementara, mungkin bisa jadi seterusnya ya. Temon dipelihara oleh orang baik dari Blora. Yaitu orang yang suka binatang dari Blora," lanjutnya.

Sebelumnya, salah satu cucu menantu Mbok Yem, Saifudun Juhri pada 25 April lalu sempat menjelaskan tentang kelanjutan warung usai Mbok Yem berpulang. Dia sebutkan bahwa keluarga belum membahas siapa pengganti pengelola warung sejak Mbok Yem turun gunung karena sakit sebelum Ramadan.

Juhri mengatakan perhatian keluarga saat itu masih tercurah sepenuhnya untuk pengobatan Almarhumah, hingga akhirnya Mbok Yem berpulang. Soal warung Juhri menyebut hal itu akan dimusyawarahkan oleh keluarga besar setelah masa berkabung.

"Nanti biar musyawarah keluarga terkait warung," tandasnya.

Mbok Yem meninggal di kediamannya di Desa Gonggang, Magetan di usia 82 tahun. Kepala Dusun Cemoro Sewu Agus membenarkan kabar duka itu. Mbok Yem memang dirawat akibat sakit yang diderita dan dinyatakan meninggal Rabu, 23 April 2025 pukul 15.30 WIB.

Mbok Yem, kata Agus, meninggal karena sakit sejak sebelum Ramadan dan sempat opname di RSUD Ponorogo. Agus mengatakan dirinya memang perangkat Desa Cemoro Sewu, namun Mbok Yem ber-KTP di Desa Gonggang, Poncol, Magetan.

"Pernah sakit turun gunung sejak sebelum puasa Ramadan kemarin. Sakit sempat dirawat di RS di Ponorogo. Mbok Yem itu KTP-nya di Gonggang, Kecamatan Poncol dan memang buka warung di puncak Lawu," kata Agus kepada detikJatim, Rabu 23/4/2025).

Mbok Yem, pemilik satu-satunya warung di Gunung Lawu mengidap sakit pada awal Ramadan tahun ini. Wanita bernama panjang Wakiyem itu turun gunung ditandu 6 orang.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads