Harapan Pilu Keluarga Dosen Pamekasan yang Meninggal Saat Haji Ilegal

Harapan Pilu Keluarga Dosen Pamekasan yang Meninggal Saat Haji Ilegal

Akhmad Zaini Zen - detikJatim
Senin, 02 Jun 2025 12:15 WIB
Paspor WNI asal Madura yang meninggal saat naik haji ilegal
Paspor WNI asal Madura yang meninggal saat naik haji ilegal/Foto: Istimewa
Pamekasan -

Kabar meninggalnya SM, warga Dusun Sumber Batu, Desa Blumbungan, Pamekasan, menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga. SM meninggal secara tragis saat berusaha mewujudkan niatnya berangkat haji, namun melalui jalur ilegal.

SM diketahui berprofesi sebagai dosen di salah satu Universitas Islam di Madura ini.

Pihak keluarga yang awalnya meragukan kabar duka tersebut akhirnya mulai menerima setelah mendapatkan konfirmasi dari pihak Makkah. Meski hingga kini mereka masih menunggu kepastian mengenai waktu pemulangan jenazah ke tanah air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga berharap, jenazah SM bisa dipulangkan ke tanah air.

"Tidak ada kepastian, tapi barusan ada telepon dari Makkah, positif meninggal. Info kepulangan jenazah belum tahu pasti," terang Junaidi, salah satu tokoh desa setempat.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, ia sempat bercerita kepada sahabatnya, Ahmad Asir, yang merupakan tetangga sekaligus rekan kampusnya, sebelum keberangkatannya pada 25 April 2025 lalu.

Korban sempat menyampaikan rencana keberangkatannya melalui sebuah jasa travel, namun saat ditegur agar mengurungkan niatnya, korban tetap optimis perjalanannya akan berjalan lancar.

"Dia berangkat ikut travel multi apa gitu. lupa saya, tapi sudah saya tegur sebelum berangkat, kiranya aman nggak itu, sambil guyon saya bilangnya. Tapi dia bilang aman, doakan saja. Saya bilang kenapa tidak sabar menunggu yang legal aja? Dia tetap bilang aman, mungkin dia tidak tahu kalau peraturan sekarang udah beda," cerita Asir saat dihubungi detikJatim, Kamis (1/5/2025).

Kepergian SM sempat didoakan oleh teman-temannya, meski sebagian dari mereka merasa was-was dengan jalur yang ditempuhnya. Namun nasib berkata lain, SM mengalami kendala dan perjalanannya menuju Tanah Suci tidak berjalan sesuai harapan.

Ia ditemukan meninggal di tengah gurun pasir, diduga akibat dehidrasi saat mencoba menghindari penjagaan ketat petugas dalam perjalanan menuju Makkah.

Sebelumnya, SM ditemukan bersama 2 WNI lainnya. WNI lainnya berinisial J dan S ditemukan dalam kondisi dehidrasi berat.

Kedua korban yang selamat itu kemudian berhasil diselamatkan oleh pihak berwenang. Dilansir dari detikHikmah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengonfirmasi kebenaran kabar ini.

Peristiwa ini terjadi pada 27 Mei 2025. Ketiganya menggunakan visa ziarah multiple dan mencoba masuk ke Makkah tanpa dokumen haji resmi dengan menumpang taksi gelap. Sopir taksi yang takut tertangkap patroli memaksa mereka turun di tengah gurun, di mana suhu ekstrem menjadi ancaman serius.

"Ketiganya nekat masuk Makkah tanpa prosedur resmi. Mereka ditinggalkan di tengah gurun oleh sopir taksi, lalu ditemukan oleh aparat keamanan menggunakan drone. SM sudah dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit," ujar Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary seperti dilansir dari detikHikmah, Minggu (31/5/2025).

Diketahui sebelumnya, almarhum SM bersama 10 WNI lainnya sempat tertangkap razia aparat keamanan Saudi dan diusir ke Jeddah. Namun, ia tetap berupaya kembali ke Makkah melalui jalur tidak resmi.

Saat ini, jenazah almarhum SM masih berada di rumah sakit Makkah untuk proses visum. KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan pihak keluarga di Madura serta tengah mempersiapkan proses pemakaman.

Konjen Yusron mengimbau seluruh WNI untuk tidak tergiur ajakan mengikuti haji secara non-prosedural yang melanggar hukum dan membahayakan jiwa.

"Haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan. Jangan sampai hanya karena memaksakan diri, nyawa melayang. Uang hilang, haji pun gagal," tegasnya.

KJRI Jeddah terus mengedukasi masyarakat agar senantiasa mengikuti aturan pemerintah Arab Saudi dalam menjalankan ibadah haji. Penegakan hukum dan sistem pengawasan ketat oleh otoritas Saudi menjadikan aktivitas haji ilegal sebagai tindakan yang sangat berisiko.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads