Amanat Presiden Prabowo Subianto untuk Peringatan Hari Lahir Pancasila

Amanat Presiden Prabowo Subianto untuk Peringatan Hari Lahir Pancasila

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 02 Jun 2025 10:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berdiri di samping Presiden India Droupadi Murmu (tengah) dan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) usai upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan Rashtrapati Bavan, New Delhi, India, Sabtu (25/1/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke India untuk menghadiri Upacara Perayaan Ke-76 Hari Republik India Tahun 2025 sebagai tamu utama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app/aww.
Presiden Prabowo Subianto. Foto: ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A
Surabaya -

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Lahir Pancasila diwarnai dengan upacara secara serentak di berbagai daerah di Indonesia. Dalam upacara tersebut, amanat presiden dibacakan inspektur upacara.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan amanat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar pada Sabtu 1 Juni 2025. Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup berbangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni untuk mengenang momen ketika Bung Karno, pada tahun 1945, pertama kali mengemukakan dasar-dasar ideologi negara dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Amanat Presiden di Hari Lahir Pancasila

Bismillahirrahmanirrahim,

ADVERTISEMENT

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Om Swastyastu,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan,

Salam Pancasila,

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat-Nya, kita dapat berkumpul memperingati Hari Lahir Pancasila. Yang mengingatkan kita untuk terus mengamalkan nilai ideologi Pancasila, mengenang jasa para pendahulu, serta mensyukuri prestasi bangsa Indonesia berkat bimbingan Pancasila.

Di tengah krisis yang melanda dunia, termasuk krisis kesehatan, pangan, energi dan keuangan, Indonesia termasuk satu dari sangat sedikit negara yang berhasil menanganinya. Kondisi ekonomi, sosial dan politik kita stabil terjaga dan bahkan semakin kokoh. Inflasi terkendali, investasi tumbuh dan peluang kerja bertambah.

Semua ini adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa dan hasil sumbangsih seluruh anak bangsa. Karena berkat persatuan dan kesatuan kita, bangsa ini tangguh hadapi tantangan dan mampu lakukan terobosan. Berkat kerja keras dan gotong royong kita, bangsa ini berhasil semakin dipercaya dan disegani masyarakat dunia.

Pondasi dari semua itu adalah ideologi Pancasila. Yang diwariskan oleh founding fathers kita, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Ideologi ini yang menjadi jangkar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Yang harus terus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Saat ini, pemerintah dan seluruh komponen bangsa terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan Indonesia Sentris yang adil dan merata. Bekerja keras membangun daerah pinggiran, wilayah perbatasan dan pedesaan. Ini adalah perjuangan dari generasi ke generasi yang membutuhkan kesinambungan dan keberlanjutan.

Personil dalam pemerintahan bisa berganti. Tapi, perjuangan ini tidak boleh terhenti. Keadilan dan pemerataan, harus dipadukan dengan kesejahteraan. Itulah yang ingin diwujudkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM dan hilirisasi industri.

Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin mengolahnya dulu di dalam negeri, untuk buka lapangan kerja dan dapatkan nilai tambah. Program besar lainnya yang juga dirancang demi pemerataan dan kemajuan adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Kita ingin masyarakat di luar jawa juga menikmati manfaat signifikan dari pembangunan. Sekali lagi, perjuangan ini belum selesai dan harus dilanjutkan oleh para pemimpin pemerintahan ke depan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Di tengah geopolitik dunia yang panas, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia. Menjadi titik temu dan jembatan perbedaan. Memiliki prinsip dan tidak berpihak pada kekuatan tertentu. Inilah Indonesia, yang tidak bisa didikte, tapi selalu ingin berkontribusi untuk dunia.

Ideologi Pancasila yang mengajarkan sikap toleran, keberanian dan menghargai perbedaan, telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Presidensi G20 telah sukses kita laksanakan, negara yang berseteru, bahkan yang sedang berperang, bisa duduk bersama untuk mencari solusi damai.

Keketuaan Indonesia di ASEAN, juga akan kita manfaatkan untuk membuat ASEAN semakin kokoh, bersatu dan terus menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran kawasan. Ini adalah bukti bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga relevan untuk dunia.

Toleransi, persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh dan menciptakan dunia yang damai dan sejahtera. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas dan agama, serta menolak segala bentuk provokasi.

Mari kita sambut pesta demokrasi dengan kedewasaan dan suka cita dengan memegang teguh Pancasila. Mari kita perjuangkan visi Indonesia 2045 menjadi Indonesia Maju, naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju, yang adil, sejahtera dan merata, serta berwibawa dalam percaturan pergaulan dunia. Selamat Hari Lahir Pancasila, Merdekа!!

Terima kasih,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads