.webp)
Guna meningkatkan keselamatan dan etika berkendara di jalan raya, Satlantas Polresta Sidoarjo menggelar Deklarasi Ambulans Road Safety yang diikuti oleh 25 sopir ambulans se-Kabupaten Sidoarjo, Rabu (28/5/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan depan Mapolresta Sidoarjo, Jalan Cemengkalan.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari Program Mahameru Lantas dan Commander Wish Korlantas Polri yang bertujuan mendorong kesadaran para sopir ambulans terhadap pentingnya tertib berlalu lintas, meskipun kendaraan mereka memiliki hak prioritas di jalan.
Deklarasi tersebut menghasilkan komitmen bersama antara sopir ambulans dan jajaran kepolisian untuk mengedepankan etika berkendara, menjaga profesionalitas, dan menjalin koordinasi yang baik dalam tugas-tugas kemanusiaan di jalan raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, AKBP Teddy Chandra, menegaskan pentingnya pelatihan dan kesadaran tertib lalu lintas bagi sopir ambulans.
"Ambulans memang punya hak prioritas di jalan sesuai UU Lalu Lintas, tapi tetap ada aturan yang harus ditaati. Keselamatan semua pengguna jalan harus dijaga. Karena itu, kami dorong para sopir untuk jadi pelopor keselamatan," kata Teddy kepada wartawan di sela kegiatan, Rabu (28/5/2025).
Ia juga mengapresiasi dukungan para mitra, termasuk Jasa Raharja dan sektor komunikasi lalu lintas, dalam menyukseskan acara ini.
"Ini bukan hanya soal pelatihan, tapi deklarasi etika. Tujuannya jelas, menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman, terutama di wilayah Sidoarjo," imbuh Teddy.
Salah satu sopir ambulans peserta deklarasi, Sugiarto dari PSC 119 Dinkes Nganjuk, menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai acara ini sangat bermanfaat bagi para pengemudi ambulans yang sehari-hari menghadapi situasi darurat di jalan.
"Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Banyak manfaatnya, apalagi kita kerja di lalu lintas dan bawa pasien dalam kondisi gawat darurat," ujar Sugiarto.
Ia juga menyoroti masih minimnya kesadaran masyarakat dalam memberi jalan bagi ambulans.
"Kesadaran masyarakat masih kurang. Mungkin karena kurang sosialisasi. Padahal kami membawa pasien kecelakaan, kebakaran, atau emergency lainnya. Harapannya ke depan bisa lebih tertata dan lebih diperhatikan, termasuk di Kabupaten Nganjuk," tambah pria yang sudah 6 tahun menjadi sopir ambulans ini.
Satlantas Polresta Sidoarjo berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi percontohan di wilayah lain di Jawa Timur demi mendukung keselamatan dan kelancaran lalu lintas, khususnya dalam situasi darurat.
(auh/hil)
