Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam waktu dekat menggelar kongres memilih ketua umum (ketum) baru. Nama Kaesang Pangarep dan Joko Widodo (Jokowi) menguat menjadi Ketum PSI untuk periode berikutnya.
Ketua DPW PSI Jatim Bagus Panuntun buka suara. Menurutnya, baik Kaesang maupun Jokowi keduanya merupakan 2 figur terbaik bagi partai berlambang mawar dalam genggaman tersebut.
"Dua-duanya berpotensi. Saat ini dinamika yang terjadi di kabupaten/kota di Jawa Timur menginginkan Mas Kaesang dan Pak Jokowi," kata Bagus kepada detikJatim, Rabu (21/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagus yang merupakan Wakil Wali Kota Madiun ini menyebut saat ini dukungan dari kader di Jatim banyak menyuarakan Kaesang dan Jokowi. Bahkan ada kader yang ingin agar Jokowi menjadi acuan arah politik saja, sedangkan Kaesang tetap memimpin PSI.
Semua itu, kata Bagus, adalah sesuatu yang wajar. Apalagi PSI merupakan partai yang sangat menjunjung tinggi asas demokrasi.
"Perbedaan pendapat di kalangan kader adalah dinamika biasa. Justru ini menandakan bahwa PSI sedang bertumbuh dan membuka ruang partisipasi. Demokrasi itu bukan soal seragam berpikir, melainkan soal saling menghormati dalam perbedaan," katanya
Bagus juga mengatakan Kongres PSI memungkinkan seluruh anggota terdaftar di seluruh Indonesia untuk memberikan suaranya secara langsung. Para calon ketua umum harus mendapat dukungan dari minimal 5 DPW provinsi dan 20 DPD kabupaten/kota untuk bisa mendaftar.
"Meskipun perbedaan pendapat terjadi, banyak pengamat melihatnya sebagai proses wajar dalam partai modern. Perdebatan antara kubu pro-Jokowi dan pro-Kaesang justru menunjukkan bahwa PSI sedang belajar menjadi partai terbuka yang tumbuh bersama basisnya," jelas Bagus.
"Siapa pun nanti yang sukses dalam kongres, pasti kami wajib mendukung dengan solid. Tentunya ketum yang terpilih bisa mewujudkan cita-cita PSI dan memimpin kader-kader untuk memenangkan pemilu," tandasnya.
Untuk diketahui, PSI berencana untuk menggelar kongres pada Juli 2025 mendatang. Salah satu agenda kongres itu yakni mencari ketua umum baru.
(dpe/hil)