.webp)
Titik utama tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek berhasil dijangkau tim SAR gabungan. Namun, alat berat yang sudah siap tak bisa menjangkau lokasi tersebut.
"Karena memang tidak ada akses untuk masuk alat berat. Nah, tim SAR sudah menandai titik di mana lokasi 3 rumah tertimbun total. Ada kemungkinan korban di sekitar situ," ujar Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, Selasa (20/5/2025).
Dengan kondisi lapangan yang masih rawan, proses pencarian belum bisa maksimal. Meski demikian, 8 titik longsor yang menyebar sepanjang jalur utama berhasil dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini pencarian dihentikan sementara karena kondisinya gelap. Akan dilanjutkan kembali besok," imbuhnya.
Rencananya proses pencarian lanjutan akan dilakukan 2 tim. Satu tim bekerja di bawah titik longsor dengan alat berat untuk membantu membuka akses ke perkampungan warga sebab akses ke sejumlah rumah di sekitar terputus.
Sedangkan tim lain secara manual bertugas di titik utama longsor untuk mencari 6 korban yang hilang.
"Nanti sebelum dilakukan pencarian akan kami terjunkan 2 unit anjing pelacak Polda Jatim guna membantu proses identifikasi di titik yang diduga ada korban," imbuhnya.
Ridwan Maliki menambahkan dari hasil evaluasi yang dilakukan, tim SAR akan melakukan efisiensi anggota dan relawan yang diterjunkan ke lokasi sehingga pencarian berjalan maksimal.
"Akan dipilih relawan dan tim yang punya keahlian dalam penanganan tanah longsor dan evakuasi. Harapannya agar pencarian lebih efektif," tegasnya.
Sebelumnya tanah longsor berskala besar terjadi di RT 16, RW 7, Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Sebanyak 10 rumah terdampak, 3 di antaranya tertimbun total. Sementara dari pendataan sementara, 6 orang dilaporkan hilang. Longsor juga terjadi di RT 15 dan menimbun 2 rumah.
(dpe/hil)
