5 Fakta Tragis Petaka Sound Horeg Jatuh Timpa 2 Penonton di Bondowoso

5 Fakta Tragis Petaka Sound Horeg Jatuh Timpa 2 Penonton di Bondowoso

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 19 Mei 2025 09:45 WIB
Penonton arak-arakan sound horeg (baju putih) sebelum tertimpa di Bondowoso
Sound horeg jatuh di Bondowoso/Foto: Dok. Istimewa
Surabaya -

Karnaval yang seharusnya jadi momen suka cita, justru berubah menjadi petaka di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Jambisari Darussholah, Bondowoso. Aksi arak-arakan sound horeg dalam rangka acara imtihan itu berakhir ricuh setelah dua penonton tertimpa perangkat sound system yang roboh di tengah keramaian.

Insiden itu sontak membuat panik warga yang menyaksikan, apalagi detik-detik sound horeg jatuh dan menimpa korban sempat terekam kamera ponsel dan viral di media sosial.

Berikut deretan fakta terkait peristiwa tragis tersebut:

1. Dua Korban Tertimpa Sound Horeg

Peristiwa nahas itu menimpa dua orang penonton yang berada di sekitar lokasi karnaval. Mereka adalah Nadia Friska (17), seorang pelajar SMA asal Desa Penanggungan, Maesan, dan Firmansyah (9), bocah asal Desa Pucang Anom, Jambisari Darussholah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Detik-detik Kejadian Terekam Video dan Viral

Aksi sound horeg yang tumbang itu sempat terekam kamera ponsel warga. Dalam video yang beredar luas, terlihat warga berhamburan saat perangkat sound roboh menimpa dua korban.

Korban langsung dievakuasi menggunakan sepeda motor ke fasilitas kesehatan terdekat.

ADVERTISEMENT

3. Tidak Ada Izin Polisi

Kapolsek Jambisari Darussholah Iptu Sumanto membenarkan insiden tersebut. Ia juga menegaskan bahwa keberadaan sound horeg dalam acara tersebut tidak pernah mendapat izin dari kepolisian.

"Itu acara imtihanan. Tak ada pemberitahuan ke kami jika akan ada sound horeg dalam acara itu," kata Sumanto, Senin (19/5/2025).

4. Salah Satu Korban Alami Luka Jahitan di Kepala

Meski dinyatakan hanya luka ringan, salah seorang korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala hingga harus mendapat beberapa jahitan.

"Salah seorang korban mengalami luka di kepala dan mendapat 7 jahitan," tandas Sumanto.

5. Bagian dari Acara Imtihan, Bukan Karnaval Resmi

Aksi arak-arakan sound horeg itu ternyata merupakan bagian dari acara imtihan atau perpisahan santri dan siswa yang digelar masyarakat setempat. Sayangnya, acara tersebut luput dari pantauan petugas dan dilakukan tanpa koordinasi resmi dengan aparat keamanan.

Itulah fakta-fakta lengkap di balik insiden tragis karnaval sound horeg di Bondowoso yang viral. Momen pesta yang seharusnya meriah, justru menyisakan luka bagi dua korban dan menjadi pelajaran soal pentingnya keamanan dalam kegiatan masyarakat.




(irb/hil)


Hide Ads