Menjelang Idul Adha, rumah potong hewan (RPH) Surabaya hanya menargetkan 5 persen kenaikan penjualan maupun jasa pemotongan hewan kurban. Ada beberapa faktor yang memengaruhi, salah satunya ialah ekonomi.
Dirut RPH Surabaya Fajar Isnugroho mengatakan, mulai 29 April pihaknya sudah membuka posko kurban amanah atau pos komunikasi kurban. Tujuannya untuk memberikan informasi dan pelayanan hewan kurban ke masyarakat.
"Tidak hanya menjual kurban tapi konsultasi penyakit hewan, bobot sapi kurban, dan edukasi masyarakat tentang cara kurban sehat, sesuai ketentuan dan syari," kata Fajar saat dihubungi, Rabu (14/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar mengatakan, saat ini sudah ada 60 orang yang memesan sapi kurban sekaligus pemotongan ke RPH. Namun tahun ini pihaknya hanya menargetkan 5 persen penjualan maupun jasa pemotongan hewan kurban.
"Tahun lalu terjual 137 ekor, jasa potongnya 172 ekor. Peningkatan kami 5 persen (tahun ini), sama pun bagus, peningkatan 5-10 persen, targetnya 5 persen dulu saja sudah bagus," ujarnya.
Baca juga: Amalan Sunah Menjelang dan Saat Idul Adha |
Ia menyebut, ada beberapa penyebab tidak terlalu banyak peningkatan. Salah satunya kondisi ekonomi di masyarakat.
Selain itu, Fajar melihat pasokan sapi di masyarakat juga langka dan mahal. Diprediksi ada sedikit penurunan permintaan pemotongan sapi, tapi pihaknya tetap optimis.
"Saya realistis saja, sama dengan tahun lalu bagus. Saya hanya menarget 5 persen saja. Saya nggak meremehkan kondisi ekonomi, cuma sektor usaha dan sebagainya, mungkin orang tidak lagi (beli) sapi, misal kambing atau apa," pungkasnya.
(auh/hil)