Pemkab Gresik Wacanakan Subsidi Sewa Kursi Roda Jemaah Haji

Pemkab Gresik Wacanakan Subsidi Sewa Kursi Roda Jemaah Haji

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Selasa, 13 Mei 2025 19:01 WIB
Gus Yani, Bupati Gresik saat menyampaikan sambutan sebagai salah satu petugas haji embarkasi Surabaya.
Gus Yani, Bupati Gresik saat menyampaikan sambutan sebagai salah satu petugas haji embarkasi Surabaya (Foto: Istimewa)
Gresik -

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah berada di Tanah Suci sebagai petugas haji. Tak cuma mendampingi aktivitas jemaah, pria yang akrab disapa Gus Yani itu juga mencatat beberapa evaluasi yang perlu dibenahi untuk pelaksanaan ibadah haji tahun depan. Salah satunya adalah soal biaya sewa kursi roda bagi para jemaah lansia.

Melansir detikNews yang mengutip Buku Manasik Haji 2025 Kementerian Agama, ada sejumlah kemudahan bagi jemaah lansia dan disabilitas dalam melaksanakan ibadah haji. Salah satunya ialah menggunakan jasa pendorong kursi roda atau skuter matik saat tawaf dan sai umrah wajib ataupun saat tawaf ifadah.

Pembayaran sewa jasa pendorong kursi roda baru dilakukan setelah jemaah dan kartu kendali diserahkan ke petugas kloter. Biaya sewa jasa pendorong kursi roda biasanya SAR 250 (sekitar Rp 1,1 juta) untuk tawaf dan sai umrah wajib atau sebelum prosesi wukuf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biaya sewa jasa kursi roda akan naik untuk keperluan tawaf ifadah dan sai setelah wukuf, yakni menjadi SAR 500 hingga SAR 600 (sekitar Rp 2,2 juta). Jemaah haji diminta tidak memberikan uang sewa ke petugas jasa pendorong kursi roda sebelum diantar kembali ke titik yang ditentukan dan kartu kendali diterima oleh petugas kloter.

Nah, melihat cukup tingginya biaya sewa tersebut, Gus Yani mengusulkan beberapa perubahan, yakni memberikan subsidi.

ADVERTISEMENT

"Pemda subsidi biaya kursi roda bagi calon jemaah haji risiko tinggi saat tawaf sai ifido," jelas Gus Yani melalui keterangan tertulis, Selasa (13/5/2024).

Selain biaya kursi roda, ada 4 poin lagi yang disorot Gus Yani. Dia berharap saat pulang ke Tanah Air, poin-poin evaluasi itu bisa dirembug bersama agar menghasilkan kebijakan yang lebih baik untuk pelaksanaan ibadah haji 2026.

Gus Yani menyebut, APBD Gresik siap untuk dialokasikan kepada dokter dan perawat asal Gresik yang bertugas saat haji.

"Dokter dan perawat PHD kesehatan dibiayai APBD agar fokus membantu Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Gresik," ujarnya.

"Lalu biaya kesehatan CJH tarif dari perda sebaiknya ada diskon khusus bagi calon peserta haji yang baru pertama kali berangkat haji," lanjutnya.

Poin yang keempat, Gus Yani menegaskan bahwa Pemkab Gresik siap menyediakan secara gratis obat-obatan dan alat sederhana untuk cek kesehatan. Antara lain tes asam urat, gula darah, kolesterol, sampai oksigen clotherill.

Terakhir, Gus Yani memantau soal katering bagi jemaah haji. Menurutnya, katering sebaiknya dilayani di masing-masing lantai hotel.

"Tapi ini sifatnya hanya usulan, karena ini kewenangan Kementerian Agama maupun Badan Haji Nasional," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gus Yani mengaku sengaja berangkat seorang diri demi mendampingi keberangkatan jemaah Kloter 21 asal Gresik. Ia menegaskan, keikutsertaannya bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan karena ingin mendukung secara langsung warga Gresik di Tanah Suci.

"Alhamdulillah jemaah haji kloter 21 landing di Madinah dengan sehat dan langsung menjalankan ibadah salat Subuh berjemaah. Semoga bisa melaksanakan ibadah sunnah arbain di Madinah," kata Gus Yani kepada detikJatim, Jumat (9/5/2025).

Lebih lanjut, Gus Yani menyebutkan, menjadi petugas haji adalah panggilan batin baginya. Sebagai pemimpin daerah, ia ingin memastikan warganya dapat menjalankan ibadah haji dengan nyaman dan tenang.

"Karena haji ini panggilan. Saya terpanggil menjadi petugas haji dan bisa memberi dukungan langsung kepada warga Gresik yang naik haji," ujarnya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads