Video viral seorang penari jathil yang dilecehkan oleh penonton saat tampil di sebuah pentas Reog di Desa Tugurejo, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, akhirnya berujung damai. Kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dengan mediasi dari pihak kepolisian.
Insiden itu terjadi pada Minggu (11/5/2025), sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam video berdurasi dua menit yang diunggah akun Instagram @ponorogo.update, tampak seorang pria berkaus hitam mendekati penari jathil dan memukul bagian pantatnya. Penari yang tak terima perlakuan tersebut langsung melabrak pelaku dengan emosi. Aksi itu terekam jelas dan telah ditonton lebih dari 1,7 juta kali.
Kapolsek Sawoo, AKP Yudi Kristiawan membenarkan adanya laporan tersebut dan mengungkapkan bahwa kasus telah diselesaikan dengan cara damai melalui proses problem solving.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Senin sore (12/5/2025), kedua belah pihak kita pertemukan di Balai Desa Tugurejo bersama perangkat desa dan Bhabinkamtibmas. Dalam pertemuan itu, pelaku mengakui kesalahannya dan korban juga telah memaafkan," ujar AKP Yudi kepada detikJatim, Selasa (13/5/2025).
Proses mediasi tersebut dihadiri oleh Bhabinkamtibmas Desa Tugurejo Aipda Suyanto, perangkat desa, korban serta pelaku.
AKP Yudi menjelaskan, pihak pelaku mengakui perbuatannya dilakukan dalam kondisi mabuk akibat pengaruh minuman keras. "Pelaku juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan siap melakukan klarifikasi kepada Paguyuban Reyog Ponorogo," tegas Yudi.
Unggahan akun @ponorogo.update juga menegaskan pentingnya menjaga etika dalam pertunjukan seni. "Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga marwah kesenian, khususnya Reog Ponorogo. Juga hindari minuman keras yang bisa membuat orang kehilangan kendali," tulis akun tersebut.
Pentas Reog Obyok malam itu menghadirkan atraksi dari para pembarong dan penari jathil. Tradisi ini menjadi warisan budaya khas Ponorogo yang perlu dilestarikan, bukan dinodai dengan tindakan tak pantas dari penonton.
(auh/hil)