Seorang nenek berusia 80 tahun di Lamongan akhirnya bisa menunaikan ibadah haji. Nenek yang sehari-hari berjualan jajanan keliling dari desa ke desa ini berhasil mewujudkan impiannya setelah menabung selama hampir 40 tahun.
Adalah Lasinah (80), warga Desa Bogoharjo, Kecamatan Pucuk, yang setiap hari berjalan kaki dari satu desa ke desa lain untuk menjajakan kue dan jajanan tradisional. Usahanya yang penuh ketekunan dan keikhlasan akhirnya membuahkan hasil. Tahun ini, ia akan berangkat ke Tanah Suci.
"Semua ini berkat kerja keras, keikhlasan, dan niat yang kuat untuk menunaikan haji," ujar Nenek Lasinah dalam bahasa Jawa saat berbincang dengan wartawan, Senin (12/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa menggunakan alas kaki, setiap pukul 07.00 pagi Lasinah memulai perjalanannya menyusuri desa-desa di Kecamatan Pucuk dan Sekaran. Ia baru pulang ke rumah menjelang sore. Jajanan yang dijual pun sederhana, seperti onde-onde, nagasari, serta bumbu dapur. Namun, suaranya yang khas saat menawarkan dagangan membuatnya dikenal dan dikenang warga sekitar.
"(Tidak pakai sandal) Biar sehat. Kalau saya tidak kerja malah jenuh, sakit-sakitan," tuturnya.
Impian berhaji yang ia pupuk selama hampir 40 tahun bukan diwujudkan lewat tabungan di bank, melainkan dengan cara meminjamkan hasil jerih payahnya kepada tetangga yang membutuhkan. Saat tiba waktu keberangkatan haji, barulah ia menarik kembali uang tersebut.
Niatnya untuk naik haji dimulai sejak 2012 ketika ia dan suaminya mendaftar. Namun, sang suami lebih dahulu wafat sebelum giliran keberangkatan tiba.
"Sudah lama saya ingin berangkat haji. Saya kerja juga agar bisa naik haji. Biaya untuk naik haji ini juga dari hasil saya bekerja," imbuhnya.
Lutfatus Soidah, tetangganya, mengaku terkejut sekaligus bangga saat mengetahui bahwa Mbah Lasinah, yang selama ini hidup sederhana dan tinggal sendirian, akan berangkat haji.
"Saya kenal Mbah Lasinah sejak kecil karena sering beli jualannya. Awalnya saya kaget waktu tahu beliau mau naik haji. Setelah saya tanya, ternyata memang iya," ujar Lutfatus.
Tetangga lainnya, Abu Naim, juga menyampaikan rasa bangganya atas tekad dan semangat Lasinah yang luar biasa.
"Sosok Mbah Lasinah ini luar biasa. Beliau rajin ikut pengajian, dan setiap Jumat Wage rutin bersedekah. Semangatnya juga tinggi, tidak menggantungkan hidup pada anak-anaknya," ungkap Naim.
Kebahagiaan Nenek Lasinah menjelang keberangkatan disambut hangat oleh para tetangga yang turut membantu persiapannya. Impiannya untuk menunaikan rukun Islam kelima akan terwujud pada 19 Mei mendatang, saat rombongan jemaah calon haji asal Lamongan dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci.
(ihc/ihc)