Empat hari penuh, pencarian tanpa henti di medan curam Gunung Saeng akhirnya berujung haru. Di sela sunyi tebing terjal berkedalaman ratusan meter itu, suara azan mengalun lirih di antara rerimbunan pepohonan.
Azan itu dilantunkan olehtimSAR saat pertama kali menemukan jenazah Fahrul Hidayatullah alias Baim (18), pendaki yang hilang, seakan menyambut kepulangan sang pendaki ke pangkuan-Nya.
Jenazah Baim, pendaki asal Jember yang terjatuh saat mendaki Gunung Saeng, ditemukan tersangkut di rumpun pohon setelah perjuangan berat tim penyelamat. Pencarian yang penuh risiko itu melibatkan tiga personel vertical rescue yang turun menyusuri tebing menggunakan seutas tali carnmantel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah titik jatuhnya korban berhasil diketahui, asesmen pun segera dilakukan. Tiga personel profesional yakni Jangkar, Syamsudin Dhuha alias Nyong, dan Pay, turun melakukan penyisiran di medan ekstrem itu.
"Di kedalaman sekitar 70 meter saya menemukan topi warna putih milik survivor," ujar Jangkar, anggota Wanadri saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (8/5/2025).
Beberapa meter kemudian, Jangkar kembali menemukan petunjuk lain.
![]() |
"Sekitar 10 meteran kemudian, sebuah sepatu yang juga milik korban ditemukan. Beberapa meter kemudian seutas tali tas yang bekas terputus," imbuhnya.
Melihat rerumputan roboh semakin banyak, Jangkar yakin posisi korban semakin dekat. Namun, fisiknya yang kelelahan memaksanya menyerahkan penyisiran lanjutan ke rekannya, Nyong.
"Sekitar 30 meter dari titik Mas Jangkar, feeling saya korban sudah berada di sekitar. Ternyata benar. Pas saya mau turun lagi, saya melihat jenazah korban tersangkut ke rumpun pohon," tutur Nyong.
Seketika itu, Nyong memanggil Pay yang masih di atasnya untuk segera turun membantu. Begitu memastikan kondisi korban, suasana hening sejenak, hanya suara doa-doa dan lantunan azan yang memenuhi jurang itu.
"Begitu dipastikan mengetahui kondisi korban, kami lantas melantunkan azan dan memanjatkan doa-doa," kenang Nyong, yang juga anggota APGI Bondowoso.
Jenazah Baim kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah yang telah disiapkan dan diikat menggunakan carnmantel.
"Saya, Jangkar, dan Pay lalu naik ke atas. Karena sudah kehilangan tenaga dan kecapekan, proses evakuasi akhirnya dilanjutkan oleh potensi SAR yang lain," pungkas Nyong.
Diketahui, Baim terjatuh di Gunung Saeng, Bondowoso, pada Kamis (1/5/2025). Jenazahnya ditemukan di hari kedua, namun evakuasi baru berhasil dilakukan setelah medan ekstrem bisa ditaklukkan empat hari kemudian.
(hil/hil)