Satlantas Polres Trenggalek menggelar coaching clinic atau pelatihan berlalu lintas ke sejumlah pondok pesantren. Upaya ini untuk menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Kami berkeliling ke pondok pesantren di Trenggalek ini, satu Minggu antara dua hingga tiga kali," kata Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Agus Prayitno, Selasa (6/5/2025).
Menurutnya dalam kegiatan tersebut pihaknya memberikan materi khusus kepada para santri terkait etika berlalu lintas, meliputi sikap saling menghormati, mematuhi dan menjaga keselamatan sesama pengguna jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Santri juga kami ajarkan tentang perundang-undangan lalu lintas, sehingga mereka paham. Ada aturan yang harus ditaati, bukan dilanggar," jelasnya.
Tak hanya itu, satlantas juga memberikan materi secara teori maupun praktik, tentang teknik berkendara yang aman dan mengedepankan keselamatan.
"Mereka kami ajak praktik di lapangan, bagaimana mengendarai sepeda motor yang aman. Pakai helm, teknik berbelok yang aman dan yang paling penting peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain," imbuhnya.
Agus menjelaskan upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada santri dan masyarakat secara umum agar mereka tertib dan mematuhi aturan saat berada di jalan. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Karena kecelakaan selalu diawali dengan adanya pelanggaran. Kami sekaligus ingim menggugah kesadaran para santri agar tertib pakai helm saat berkendara sepeda motor, karena biasanya mereka hanya pakai songkok dan tidak pakai helm," jelas Agus.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan cukup antusias dari pondok pesantren. Bahkan saat belajar praktik berkendara yang aman, para santri banyak yang mencoba.
"Alhamdulillah responsnya bagus, hari ini tadi kami di Pondok Pesantren Qomarul Hidayah, Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Trenggalek," katanya.
Data dari Satlantas Trenggalek dalam dua tahun terakhir angka kecelakaan lalu lintas cenderung rendah dibandingkan daerah lain.
"2024 agak naik namun masih tergolong rendah. Meski demikian kami tidak ingin angka kecelakaan terus naik," kata Agus.
(dpe/abq)