Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta agar mata pelajaran mengenai coding dan artificial intelligence (AI) dimasukkan ke dalam kurikulum SD, SMP, SMA, dan SMK mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai menyampaikan respons.
Aris mengatakan bahwa dirinya masih menunggu regulasi terkait mata pelajaran AI dari pemerintah pusat.
"Kami masih menunggu bagaimana regulasi dan teknisnya dari pemerintah pusat," kata Aries saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (5/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aries menyatakan tidak semua sekolah di Jawa Timur siap menjalankan pelajaran AI pada tahun ajaran baru ini. Apalagi diperlukan sarana prasarana dan SDM yang memadai.
"Kalau sekolah belum semua, terutama SDM," tambahnya.
Aries mengungkapkan bila mata pelajaran AI memang harus diterapkan pada ajaran baru ini maka pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi untuk berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di Jatim.
"Tapi bisa sekolah-sekolah berkolaborasi dengan perguruan tinggi, namun saya belum tahu secara pasti terkait regulasinya. Ditunggu saja," tegasnya.
"Yang saya lihat memang SDM dan sarananya belum merata, jadi perlu waktu," tandasnya.
Sebelumnya, sebagaimana dilansir dari detikNews, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta siswa tingkat SD atau SMP dibekali pelajaran coding dan artificial intelligence. Dia sampaikan itu di depan Kepala Dinas Pendidikan dalam Rapat Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan.
Dengan mata pelajaran coding diajarkan di sekolah, ia berharap Indonesia emas benar-benar bisa dicapai. RI ke depan akan dipenuhi banyak ahli termasuk coding dan machine learning.
"Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya," tuturnya dikutip dalam arsip detikEdu.
Menanggapi itu, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menjelaskan memang dirinya sudah mendapat amanat untuk menghadirkan mata pelajaran coding dan AI di sekolah. Tetapi kedua mata pelajaran ini akan bersifat pilihan.
Kedua mata pelajaran ini rencananya akan diajarkan pada SD tingkat atas (kelas 4, 5, dan 6) dan SMP. Tetapi tak semua sekolah akan memiliki mata pelajaran tersebut.
Mu'ti menyebut hanya sekolah-sekolah yang sudah siap yang akan menghadirkan mata pelajaran coding dan AI. Siap dalam hal ini berarti memiliki sarana internet baik dan alat pembelajaran yang mumpuni.
"Pendidikan coding dan Artificial Intelligence yang mulai semester depan akan menjadi kurikulum atau mata pelajaran pilihan di sekolah (bisa) mendapat dukungan dari Ibu Menkomdigi," kata Mu'ti di acara Peluncuran Album Lagu 'Kicau' di Kemendikdasmen.
(dpe/hil)