Sidoarjo Siang Panas dan Malam Hujan, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Sidoarjo Siang Panas dan Malam Hujan, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 04 Mei 2025 13:48 WIB
Ilustrasi Cuaca Hujan dan Mendung di Surabaya
Ilustrasi cuaca (Foto: Nimas Lintang)
Sidoarjo -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Jatim memasuki awal kemarau pada bulan Mei 2025. Beberapa tandanya antara lain curah hujan yang sangat rendah, cuaca panas, hingga suhu udara yang tinggi.

Seluruh wilayah Kota Surabaya sendiri diperkirakan memasuki awal musim kemarau sejak akhir bulan atau dasarian III April 2025.

Begitupun dengan Kabupaten Sidoarjo yang mulai memasuki awal musim kemarau pada akhir bulan atau dasarian III April 2025 di sebagian besar kecamatan, menyusul pada dasarian I Mei 2025 untuk wilayah Candi, Jabon, Porong, dan Tanggulangin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sekitar tiga hari ke belakang, sebagian wilayah di Sidoarjo dan Surabaya kerap mengalami hujan lebat di malam hari meski siang harinya panas terik.

Forecaster on Duty BMKG Juanda Oky Sukma Hakim pun menjelaskan bahwa fenomena itu merupakan ciri khas dari masa peralihan musim atau kerap disebut dengan pancaroba.

ADVERTISEMENT

"Kondisi tersebut merupakan ciri khas dari peralihan musim atau pancaroba, dimana hujan terbentuk karena faktor lokal seperti angin gunung atau lembah dan angin laut atau darat," jelas Oky saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (4/5/2025).

Oky menyebut bahwa fenomena hujan lebat di tengah masa pergantian musim menuju kemarau ini juga bisa terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur. Khususnya yang topografinya termasuk ke dalam faktor lokal seperti di daerah pegunungan hingga pesisir. Oleh karena itu, ia pun mengimbau agar masyarakat senantiasa waspada.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak yang dipengaruhi faktor-faktor lokal dan memulai mitigasi terhadap resiko musim kemarau. Terutama untuk masyarakat yang berada di wilayah yang rawan bencana kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan," imbaunya.

Selain itu BMKG juga mengingatkan agar masyarakat di kawasan perkotaan mewaspadai potensi penurunan kualitas udara selama musim kemarau.

"Masyarakat juga harus waspada terhadap dampak suhu dirasakan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan," pungkas Oky.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads