Raut bahagia terpancar jelas di wajah Satumi, seorang nenek berusia 95 tahun asal Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Usia senjanya tak menghalangi semangat dan harapannya untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima.
Tahun ini, impian yang telah dipendam bertahun-tahun itu akhirnya terwujud. Satumi akan berangkat ke Tanah Suci, menunaikan ibadah haji.
Di rumah sederhananya, kedua anak Satumi tampak sibuk mempersiapkan perlengkapan sang ibu tercinta. Rasa haru menyelimuti suasana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satumi bisa berangkat haji tahun ini setelah mendaftarkan diri sejak tahun 2018. Namun, sejatinya perjalanan perjuangan Satumi meraih impian ini sudah dimulai jauh lebih lama.
Dengan tekad kuat, Satumi menabung belasan tahun dari hasil menanam pohon sengon dan berjualan keripik pisang sejak 2010. Sedikit demi sedikit, rupiah yang dikumpulkan dari hasil keringatnya itu akhirnya cukup untuk mewujudkan mimpi sucinya.
"Alhamdulillah bisa berangkat menjalankan ibadah haji tahun ini setelah mendaftar tahun 2018 lalu dari usaha sengon dan jualan keripik," ujar Satumi kepada detikJatim, Kamis (1/5/2025).
Tak hanya Satumi yang berbahagia, sang anak, Suminarti, pun tak kuasa menahan rasa syukurnya. Di usia ibunya yang nyaris seabad, kesempatan menunaikan ibadah haji adalah anugerah yang tak ternilai.
Baca juga: Antrean Haji di Jawa Timur Capai 34 Tahun |
"Perasaannya bersyukur ibu saya bisa menjalankan ibadah haji di usia 95 tahun. Mudah-mudahan ibadahnya lancar," ujar Suminarti penuh haru.
Di sisa usianya, Satumi hanya berharap diberi kesehatan agar bisa menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan lancar. Dalam lirih doa, harapan itu terus ia panjatkan, sembari membayangkan Ka'bah yang selama ini hanya bisa dilihat lewat gambar dan cerita.
"Mudah-mudahan diberikan kesehatan sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar," pungkas Satumi, dengan mata berkaca-kaca.
Semoga perjalanan suci Satumi menjadi kisah inspiratif tentang ketulusan hati, keteguhan niat, dan janji Allah bagi hamba-Nya yang sabar menunggu waktu terbaik.
(hil/iwd)