Hari Buruh, Ratusan Polisi Amankan Makam Marsinah di Nganjuk

Hari Buruh, Ratusan Polisi Amankan Makam Marsinah di Nganjuk

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 01 Mei 2025 11:50 WIB
Makam Marsinah di Nganjuk didatangi peziarah di Hari Buruh.
Makam Marsinah di Nganjuk didatangi peziarah di Hari Buruh. Foto: Sugeng Harianto/detikJatim
Nganjuk -

Peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025 atau May Day, ratusan personel gabungan TNI-Polri disiagakan di jalur menuju dan sekitar makam Marsinah. Ribuan buruh secara bergantian menggelar doa bersama di makam aktivis buruh tersebut, yang terletak di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.

Beberapa titik disiagakan personel gabungan, mulai dari jalur arteri perbatasan Mengkreng, Kediri. Pengamanan juga difokuskan di simpang tiga menuju makam Marsinah yang berada di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro.

"Polres Nganjuk disiagakan pada Hari Buruh 1 Mei 2025 atau May Day. Pengamanan mulai perbatasan masuk wilayah Nganjuk, baik dari Jombang, Kediri dan Madiun, serta Bojonegoro semua disiagakan," kata Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso kepada wartawan usai apel gelar pasukan, Kamis (1/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henri menyampaikan personel yang dilibatkan sekitar 500 orang, baik TNI maupun Polri. "Untuk Polri sendiri kami melibatkan 436 personel, dan lainnya TNI serta instansi terkait," jelas Henri.

Dalam kesempatan ini Forkopimda Nganjuk juga berziarah ke makam Marsinah. Forkopimda yang berziarah ke makam Marsinah itu, di antaranya Kapolres Nganjuk dan Bupati Nganjuk.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Nganjuk AKP AKP Ivan Danara Oktavian menyampaikan, anggotanya akan mengawal iring-iringan massa buruh yang menuju makam Marsinah.

"Kami juga akan mengawal dan memantau para buruh sampai makam almarhumah Marsinah. Mohon tertib dalam berkendara," tandas Ivan.

Diketahui, massa buruh menggelar aksi May Day dengan berdoa bersama di makam Marsinah. Marsinah adalah aktivis buruh pabrik di era orde baru yang meninggal di usia 24 tahun.

Perempuan yang bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Kabupaten Sidoarjo itu diculik, kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993, setelah menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di hutan yang ada di Dusun Jegong, Desa Wilangan, dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads