.webp)
Kota Batu sebagai kota wisata masih memiliki beragam persoalan yang harus segera diselesaikan. Salah satunya kebutuhan tenaga kesehatan (Nakes), khususnya di Puskesmas Kota Batu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu Aditya Prasaja membenarkan jumlah nakes di wilayahnya masih kurang. Persoalan ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinkes Kota Batu.
Berdasarkan data Dinkes Kota Batu, kekurangan nakes terutama di 5 puskesmas yang ada di Kota Batu ini hampir merata di tiap profesi penting. Mulai dari dokter, perawat, bidan hingga tenaga gizi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pegang datanya ini yang di Dinkes dan Puskesmas, kalau rumah sakit datanya di kantor. Terkait data nakes di puskesmas memang kita masih kurang," kata Aditya kepada wartawan, Senin (28/4/2025).
"Contoh bidan se Kota Batu ada 48 dan masih kurang 30. Dokter lebih mengerikan lagi, kita punya 15 di puskesmas dan kurang 20. Perawat kita punya 69 dan masih kurang 50. Nutrisionis kita ada 7 dan kurang 10," sambungnya.
Aditya menjelaskan kekurangan nakes ini menjadi salah satu yang mempengaruhi pelayanan di puskesmas. Sedangkan pelayanan di puskesmas ini menjadi persoalan yang sangat penting karena berdampak langsung ke warga.
"Salah satu isu yang harus segera dicarikan solusi terkait layanan kepada masyarakat. Seperti puskesmas Batu itu dokternya cuman 3 untuk penduduk yang jumlahnya sekitar 50 ribu sekian. Puskesmas Bumiaji itu punya 4 dokter yang harus melayani 9 desa," terangnya.
Dari situ, upaya mengatasi kekurangan nakes melalui berbagai upaya seperti peningkatan pendidikan dan pelatihan, insentif untuk bekerja di daerah terpencil serta pemerataan distribusi tenaga kesehatan sangat penting dilakukan.
(fat/fat)
