Calon jemaah haji asal Jawa Timur mulai diberangkatkan untuk menunaikan rukun Islam kelima pada Jumat, 2 Mei 2025. Menjelang keberangkatan, penting bagi jemaah untuk menjaga kesehatan fisik dan mental sebagai bekal utama selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Kesehatan fisik menjadi hal vital karena selama ibadah haji terdapat banyak aktivitas yang memerlukan stamina. Latihan fisik seperti jalan kaki disarankan dilakukan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
"Kita sampaikan bahwa siapkan kesehatan fisik. Karena pelaksanaan rukun Islam dan wajib haji itu membutuhkan kesehatan fisik," kata Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar, Minggu (27/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain fisik, menjaga kesehatan mental juga menjadi hal yang tak kalah penting. Mental yang stabil akan membantu jemaah tetap fokus dalam beribadah dan memperoleh manfaat spiritual secara maksimal.
Menurut Sruji, menjaga kesehatan mental dapat dilakukan dengan mengelola emosi. Pasalnya, jemaah haji tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi dari seluruh penjuru dunia.
"Tentunya karakter, budaya, sifat, sikapnya berbeda-beda. Dan ini menjadi penting bagi jemaah haji Indonesia, sehingga kalau misalnya ada hal-hal yang kadang tidak sesuai dengan karakter dan budaya, tidak cepat emosi, tidak cepat marah, karena itu akan mengganggu kepada mabrurah jemaah hajinya," jelasnya.
Bekal menjaga kesehatan fisik dan mental ini telah diberikan kepada jemaah saat mengikuti manasik haji. Dalam manasik, jemaah mendapatkan bimbingan serta simulasi pelaksanaan ibadah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.
"Jadi itu terus yang kita tekankan. Sehatkan fisik, sehatkan mental, dan manasik hajinya harus betul-betul dipahami," pungkas Sruji.
(ihc/iwd)