Nama Paus mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Tapi, siapa sebenarnya Paus itu? Apa peran dan makna jabatan ini bagi umat Katolik di seluruh dunia?
Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, dan merupakan salah satu tokoh agama paling berpengaruh di dunia. Dengan sekitar 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia, sosok Paus memiliki peran yang sangat penting.
Baca juga: Mengenal Konklaf, Proses Pemilihan Paus Baru |
Peran Paus
Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengajarkan ajaran-ajaran gereja. Dia juga memimpin upacara liturgi penting seperti Misa Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Paus mengadakan kunjungan ke berbagai negara. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Vatikan dan komunitas Katolik di seluruh dunia.
Paus juga menjabat sebagai Uskup Roma dan penerus Santo Petrus, salah satu murid utama Yesus. Katolik percaya bahwa Petrus ditunjuk langsung oleh Yesus sebagai pemimpin pertama gereja, dan setiap Paus setelahnya dianggap sebagai bagian dari 'suksesi apostolik' yang tak terputus.
Gelar lain dari Paus adalah Vicarius Christi atau Wakil Kristus. Artinya, Paus dipercaya sebagai perpanjangan tangan Kristus di dunia dalam memimpin dan membimbing umat Katolik dalam iman dan moral.
Meski merupakan pemimpin agama, posisi Paus juga punya aspek geopolitik. Vatikan, negara terkecil di dunia, dipimpin oleh Paus sebagai kepala negara. Artinya, Paus juga menjalankan peran diplomatik dalam hubungan antarnegara.
Bagaimana Paus Dipilih?
Paus dipilih melalui proses yang sangat rahasia dan penuh tradisi yang disebut konklaf. Proses ini hanya diikuti para kardinal Gereja Katolik yang berusia di bawah 80 tahun.
Konklaf berlangsung di Kapel Sistina di dalam kompleks Vatikan. Para kardinal akan dikunci di dalam tanpa kontak dengan dunia luar sampai ada Paus baru yang terpilih. Pemungutan suara dilakukan secara berkala, dan butuh dukungan dua pertiga suara untuk menetapkan seorang Paus baru.
Jika belum ada keputusan, asap hitam (fumata nera) akan keluar dari cerobong kapel. Tapi kalau sudah terpilih, akan muncul asap putih (fumata bianca) sebagai tanda kabar gembira, yaitu "Kita punya Paus baru!"
Setelah itu, nama Paus diumumkan ke publik lewat pidato tradisional Habemus Papam, yang artinya: "Kita memiliki seorang Paus!"
(auh/irb)