Pedagang kembali mengeluhkan atap bocor di Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Hingga saat ini persoalan bocor di pasar yang dibangun dengan anggaran Rp 166 miliar itu tak kunjung terselesaikan.
Ketua Paguyuban Pedagang Sembilan Zona (Pedang IX) Pasar Induk Among Tani Muhammad Ali Subaidi mengatakan atap pasar bocor saat hujan deras mengguyur kembali terjadi pada Kamis (17/4/2025) siang.
Berdasarkan laporan warga, ada 2 titik kebocoran yang terjadi di lantai 2, tepatnya berada di antara zona 8 dan 9. Satu titik merupakan lubang lama yang sudah pernah ditambal dan satu lagi lubang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini terjadi pada tempat yang sama. Dimana dulu pernah di tambal dan sekarang bocor lagi. Kemudian ada tambahan baru bocor lagi satu titik di lantai 2," kata Ali kepada detikJatim, Kamis (17/4/2025).
Ali menyampaikan bahwa pedagang sudah berterima kasih atas upaya pengelola pasar untuk menembel kebocoran sejauh ini. Namun, yang diminta pedagang bukan hanya sekedar solusi sementara, tapi menuntaskan masalah.
Terlebih persoalan atap bocor ini sudah berulangkali terjadi tapi tak kunjung ada perhatian lebih. Pedagang mulai khawatir barang dagangannya akan terdampak atap bocor yang kerap terjadi.
"Lantai tempat bedak pedagang sama jalan itu tidak ada selisih, jadi ketika bocor tentu airnya akan masuk ke dalam bedak pedagang. Ini sangat memprihatinkan, mengingat pasar dibangun dengan APBN," terangnya.
Ali berharap pengelola pasar atau Pemkot Batu bisa memberikan solusi dan menyelesaikan persoalan bocor ini. Mengingat pedagang pasar selama ini sudah berupaya meramaikan pasar baru ini.
"Kami hanya bisa berharap Wali Kota Batu Nurochman yang sebelumnya berjanji menyelesaikan persoalan bocor di pasar bisa terealisasi, bukan hanya janji semata tanpa ada aksi nyata," pesan Ali.
(dpe/iwd)