Pemkab Jember punya program Mlijo Cinta untuk lima tahun ke depan. Mlijo Cinta ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Jember kepada perempuan yang menjadi tukang sayur keliling di Jember.
Bupati Jember Muhammad Fawait atau akrab disapa Gus Fawait menjelaskan, program Mlijo Cinta ini digagas oleh Ketua TP PKK Kabupaten Jember Ghyta Eka Puspita (Ning Ghyta).
"Ini merupakan sumbangsih ide yang dilakukan Ning Ghyta kepada Pemkab Jember, di mana beliau konsen terhadap perkembangan ekonomi perempuan, dan dituangkan dalam Mlijo Cinta. Mlijo itu para tukang sayur yang rata-rata di Jember 75 persen emak-emak, baik itu yang keliling pasar, kampung hingga desa-desa, mereka namanya Mlijo," kata Gus Fawait saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (17/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim ini menjelaskan, nantinya program Mlijo Cinta akan fokus memberikan penguatan kepada pekerja perempuan, mulai akses permodalan hingga jaminan kesehatan saat bekerja.
"Ini pertama kali di Indonesia, bahwa ke depan pekerja tukang sayur perempuan di Jember akan diberi perhatian oleh Pemkab baik mulai sarana pra sarananya sampai akses permodalan. Mereka nanti akan dijamin BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan, karena mereka setiap hari di berkeliling di jalan raya punya risiko tinggi," jelasnya.
Baru berjalan sebulan, program Mlijo Cinta ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Ning Ghyta mendapatkan anugerah penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Penghargaan dari Kementerian PPPA itu diberikan kepada setiap perempuan yang memiliki dampak, khususnya di Jember. Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Arifatul Choiri Fauzi selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Jakarta.
Ning Ghyta menyatakan, perempuan memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan ekonomi, demokrasi, dan kehidupan bermasyarakat. Dirinya ingin memperjuangkan pekerja perempuan.
"Kami menggagas Mlijo Cinta. Seperti kita tahu, banyak profesi pedagang sayur keliling yang dilakukan oleh perempuan. Mereka rela bangun pagi lalu berjibaku dengan sepeda seadanya ke pasar tradisional untuk kulakan. Selanjutnya, menjajakan dagangan secara berkeliling," jelasnya.
Ning Ghyta menyatakan bahwa perempuan adalah pejuang ekonomi keluarga, menjadi tulang punggung keluarga, bahkan masih harus mengurus suami dan anak.
Ke depan, Ning Ghyta akan merancang kesejahteraan para perempuan itu melalui program Mlijo Cinta.
"Akan kami sediakan gerobak dagang yang bagus sehingga menarik minat pembeli termasuk akses permodalan," ucapnya.
Tak hanya itu, Ning Ghyta melanjutkan bahwa para Mlijo Cinta juga bakal mendapatkan layanan kesehatan gratis dan didaftarkan menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan. Dengan begitu, jika terjadi terjadi apa-apa, ada yang melindungi keselamatan mereka.
"Bahkan, anak-anak para Mlijo ini juga diperhatikan dengan memberikan mereka beasiswa. Tak hanya Mlijo, para pedagang kaki lima perempuan juga akan mendapatkan manfaat program ini," tandasnya.
(faa/hil)