Hiu Tutul atau Rhincodon Typus menampakkan diri di perairan Laut Utara Lamongan, tepatnya di Desa Kemantren, Paciran. Kemunculan Hiu Tutul ini bisa menjadi indikator ekosistem laut di sekitar Lamongan.
Plt Kepala BPBD Lamongan, Joko Nursiyanto meminta masyarakat untuk tidak mengartikan yang macam-macam terkait kemunculan hiu tutul ini. Joko menyebut, kemunculan hiu tutul di wilayah pesisir seperti ini bisa menjadi indikator ekosistem laut di sekitar Lamongan masih memiliki kesehatan ekologis yang baik, terutama dalam hal ketersediaan plankton.
"Kemunculan Hiu Tutul ini menandakan bahwa pesisir Laut Jawa yang ada di Lamongan masih bersih, sehingga mereka mencari makan hingga ke perairan laut Lamongan," kata Joko Nursiyanto kepada wartawan, Sabtu (12/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko menambahkan Hiu tutul dikenal bermigrasi dalam jarak jauh mengikuti arus laut dan keberadaan plankton sebagai makanan utamanya. Di Indonesia, dilarang untuk ditangkap atau diperjualbelikan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.
"Kami mengimbau warga untuk tidak mengganggu atau mencoba menangkap hiu tutul, mengingat perannya yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut serta statusnya sebagai satwa dilindungi," ujarnya.
Untuk diketahui, sebuah video pendek yang memperlihatkan kemunculan hiu tutul beredar di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 17 detik itu, disebutkan ada dua ekor hiu tutul yang muncul di pesisir utara Pantura Lamongan, tepatnya di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran. Diketahui, kemunculan dua ekor hiu tutul tersebut terjadi pada Jumat sore (12/4/2025).
"Hiu tutul," ujar seseorang dalam video tersebut.
Dalam rekaman tersebut, tampak jelas dua ekor hiu tutul berenang perlahan di sekitar dermaga. Sesekali, hewan laut tersebut muncul ke permukaan air, menarik perhatian warga dan nelayan setempat.
(iwd/iwd)