Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi rumah asisten masinis bernama Abdillah Ramdan yang meninggal dalam kecelakaan KA dengan trailler di Gresik. Dia menyatakan akan menjamin pendidikan kedua anak yang masih berusia 3,5 tahun dan 11 tahun itu.
Ia mendatangi rumah duka ditemani istrinya Rini Indrayani, Kepala Daop 8 Surabaya Wisnu Pramudyo, hingga Camat Semampir M Yunus. Dia dan istrinya juga membawakan mainan, tas, hingga jajanan untuk kedua anak mendiang asisten masisnis KAI itu.
Eri mengatakan almarhum Abdillah Ramdan telah bekerja di PT KAI selama 17 tahun. Dia memastikan akan ada sejumlah bantuan untuk keluarga yang ditinggalkan, baik untuk istri maupun anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Wisnu tadi mengatakan akan menjadikan istri almarhum bekerja di PT KAI. Putra-putranya ini harus terus menempuh pendidikan sampai kuliah jadi anak-anak pemkot yang akan menjadi tanggungan kami sampai kuliah," kata Eri saat ditemui detikJatim di rumah duka, Kamis (10/4/2025).
![]() |
Menurut Eri, pengorbanan Abdillah Ramdan saat bekerja sangat besar dengan membawa banyak orang ke tujuan yang dituju. Namun, saat bekerja mengantar penumpang, almarhum mendapat musibah dan meninggal dunia ketika bekerja.
"Putranya tadi yang kelas 5 SD saat almarhum dimakamkan diazani oleh pamannya, anak itu tidak mau dan meminta dia saja yang azan. Dia memiliki kaidah agama dan jiwa yang kuat. Saya berharap ini menjadi anak luar biasa di kemudian hari," ceritanya.
Dia juga memastikan pemkot akan terus memantau kedua anaknya. Mulai dari SD, SMP, SMA, hingga kuliah.
"(Pemkot akan membantu) pendidikan untuk kedua anaknya sampai dia kuliah. Pendidikan seperti yang kita lakukan ada 1 keluarga 1 sarjana, ini perjuangan luar biasa, istri luar biasa," ujarnya.
"Pemkot akan membantu semaksimal mungkin memastikan anak mendapatkan pendidikan layak, bisa menjadi pengganti ayahnya untuk menjaga ibu dan adiknya untuk menjadi keluarga berkecukupan dan bahagia," katanya.
(dpe/iwd)