Pagi yang seharusnya penuh semangat di Rumah Makan Kebuli Tarim, Pasuruan, berubah menjadi horor. Suara mendesis seperti "ular marah" terdengar dari dapur, disusul percikan api yang menyambar tubuh empat karyawan yang tengah bersiap membuka usaha. Suara "ngowos" dari tabung elpiji menjadi pertanda datangnya petaka.
Dalam sekejap, empat orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar serius. Insiden ini menyisakan kepanikan di sekitar lokasi dan menyita perhatian warga serta pihak kepolisian.
Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun dari lokasi kejadian:
1. Kebakaran Dipicu Tabung Elpiji Ngowos
Ledakan memang tidak terjadi, namun suara "ngowos" dari gas bocor sudah cukup memicu api yang memanggang empat karyawan di rumah makan tersebut. Suara mendesis itu menjadi tanda awal terjadinya insiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak meledak, tapi ada suara seperti ngowos," kata Zainul, tukang parkir di sekitar lokasi, Selasa (8/4/2025).
2. Empat Karyawan Alami Luka Bakar Serius
Korban yang semuanya merupakan warga Pasuruan, mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh seperti tangan, kaki, dan wajah. Mereka langsung dilarikan ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.
"Semua langsung dibawa ke rumah sakit," jelas Zainul.
3. Luka Bakar Capai 40 Persen
Polisi mengonfirmasi bahwa para korban mengalami luka bakar cukup parah. Proses penyelamatan dilakukan cepat, namun luka yang dialami tetap berat.
"Kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tabung gas elpiji menyebabkan empat karyawan depot mengalami luka bakar 40 persen," ungkap Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Muhammad Junaidi.
4. Penyelidikan Polisi dan Pemeriksaan Saksi
Polisi telah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Lima orang saksi telah dimintai keterangan, dan penyelidikan mengenai asal kebocoran masih berlangsung.
"Ini masih di rumah sakit. Nanti akan kami sampaikan kronologi lengkap," tambah Junaidi.
5. Diduga Ada Unsur Kelalaian
Pihak kepolisian mendalami kemungkinan adanya kelalaian dalam prosedur penanganan gas elpiji di rumah makan tersebut. Satreskrim akan menangani lanjutan penyelidikan.
"Tindak lanjut untuk mengetahui asal mula kebocoran serta kelalaian dalam kejadian ini perlu ditindaklanjuti oleh Satreskrim," pungkas Junaidi.
6. Evakuasi Gunakan Mobil Patroli Satpol PP
Dalam kondisi darurat, para korban langsung dievakuasi menggunakan mobil patroli milik Satpol PP. Warga sekitar juga turut membantu dalam proses penyelamatan awal.
Insiden ini kembali menjadi pengingat bahwa penanganan gas elpiji di tempat usaha harus mengikuti standar keamanan yang ketat. Suara "ngowos" bisa jadi pertanda awal tragedi yang lebih besar jika tidak ditanggapi dengan cepat dan tepat.
(hil/hil)