Pemkab Mojokerto menargetkan panen tahun 2025 menembus 319.821 ton gabah kering panen (GKP). Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa atau Gus Barra meminta 20% dana desa untuk pengembangan pertanian di Bumi Majapahit.
Target tersebut disampaikan Gus Barra saat panen raya padi se-Indonesia. Panen raya ini dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto dari Majalengka, Jabar. Sedikitnya 172 kabupaten/kota mengikuti secara daring.
Tak terkecuali Bupati Mojokerto Gus Barra yang mengikuti panen raya bersama para petani di Desa Kalen, Kecamatan Dlanggu. Hadir pula jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gus Barra, produksi GKP naik dari tahun ke tahun. Yaitu 315.200 ton tahun 2023 menjadi 318.065 ton tahun 2024. Tahun ini, pihaknya menargetkan hasil panen kembali naik.
"Kami optimis target 319.821 ton pada tahun ini dapat tercapai berkat kerja keras petani dan dukungan dari berbagai pihak," ujar Gus Barra dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
April ini, lanjut Gus Barra, potensi panen padi mencapai 9.000 hektare. Dari jumlah itu, 817 hektare sudah dipanen hingga 5 April 2025. Gabah yang diserap Bulog 1.945,778 ton. ia mengapresiasi peran pemerintah menetapkan HPP gabah Rp 6.500/Kg.
"Kebijakan ini sangat membantu kesejahteraan petani dan mendorong mereka untuk terus berinovasi dalam meningkatkan produksi," jelasnya.
Tak sekadar mendongkrak produksi gabah, Gus Barra juga ingin menjadikan Kabupaten Mojokerto pionir pertanian berkelanjutan dan inovatif. Sehingga mampu memberi kontribusi besar dalam swasembada pangan Indonesia.
Oleh sebab itu, ia meminta 20% dana desa dimanfaatkan untuk pengembangan sektor pertanian.
"Kami ingin para petani tidak hanya merasakan manfaat dari hasil jerih payah mereka, tetapi juga melihat peningkatan kualitas hasil pertanian yang ramah lingkungan," tandasnya.
(ega/ega)