Nasib tragis menimpa dua emak-emak di Lamongan usai pulang dari belanja di pasar. Dua ibu yang berboncengan motor ini tewas tertabrak kereta api di perlintasan rel KA di Desa Warukulon, Pucuk.
Dua emak-emak yang tertabrak KA tersebut adalah Lina (32) dan Yayuk (35), warga Desa/Kecamatan Pucuk. Keduanya tewas setelah tertabrak Kereta Api Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi di perlintasan rel kereta api Desa Warukulon, Pucuk.
"Kedua korban merupakan warga Desa Pucuk yang baru saja pulang berbelanja di pasar dengan mengendarai sepeda motor," kata salah seorang saksi warga sekitar, Wahyudi kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyudi mengatakan kejadian nahas ini terjadi saat mereka hendak melintas di perlintasan kereta api. Saksi menduga, keduanya tidak menyadari adanya kereta api yang melaju dengan cepat dari arah barat sehingga tabrakan pun tak terhindarkan.
"Kedua korban terpental beberapa meter dan langsung meninggal dunia dengan kondisi yang sangat mengenaskan," ujarnya.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut, lanjut Wahyudi, kemudian segera melaporkan insiden ini kepada petugas untuk melakukan evakuasi jenazah kedua korban. Saat ini, kedua jenazah korban telah dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan, insiden terjadi di KM 17+300 antara Stasiun Pucuk dan Stasiun Surabaya Pasarturi.
"Pada saat itu, perjalanan KA Harina tertabrak oleh sepeda motor. Setelah kejadian, KA Harina berhenti luar biasa (BLB) di lokasi untuk pemeriksaan kondisi sarana," ungkap Luqman.
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada lokomotif dan rangkaian kereta, pihaknya menyatakan bahwa kondisi sarana aman. Rangkaian KA Harina melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Surabaya Pasarturi.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat melintas di perlintasan kereta api demi keselamatan bersama.
(dpe/iwd)