Bagi warga di Indonesia, mudik ke kampung halaman merupakan hal yang dinantikan setiap tahun. Khususnya saat lebaran. Tak terkecuali para perantau yang tengah mengais rezeki di daerah lain.
Selain untuk silaturahmi dengan kerabat dan handai taulan, mudik juga momentum untuk menunjukkan keberhasilan di tempat rantau.
Para perantau di Bali asal Madura kepulauan, misalnya. Mereka banyak yang menyewa motor atau mobil di Bali, lalu dibawa mudik ke kampung asalnya di Madura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sengaja rental sepeda motor untuk sepuluh hari," tutur Rauf (29), seorang perantau Bali asal Pulau Raas, ketika berbincang dengan detikJatim di Pelabuhan Jangkar, Sabtu (29/3/2025).
Menurutnya, warga di kampungnya biasanya melihat kesuksesan para perantau di luar daerah dari penampilan atau barang bawaannya saat mudik.
"Saya sengaja rental sepeda motor jenis PCX, sehari Rp 175 ribu. Yang penting bisa bawa sepeda motor dan dinilai sukses," kata pria yang mengaku berjualan nasi goreng di Gianyar ini, sambil menyeringai.
Senada dituturkan Oky (38). Demi terlihat sukses di kampung halamannya, rela menyewa mobil rental jenis Mistsubishi Xpander Cross keluaran terbaru.
Padahal, untuk rental mobil tersebut ia harus merogoh kocek sekitar Rp 500 ribu per hari, untuk rental mobil. Sementara ia berencana mudik ke Pulau Raas selama semingguan.
"Ya gak apa-apa. Toh, cuma setahun sekali. Selain itu, ia juga dapat membawa anak istrinya ke kampung halaman," terang Oky, yang mengaku pekerja konveksi ini.
Untuk diketahui, warga yang menyeberang ke Madura Kepulauan via Pelabuhan Jangkar Situbondo didominasi para pemudik yang merantau ke Bali, Lombok, dan sekitarnya.
Dari pelabuhan ini yang ada di ujung timur Jawa ini, terdapat kapal penyeberangan tujuan Sumenep Madura, Pulau Raas, Sepudi, serta beberapa pulau lainnya.
Musim mudik Lebaran dan balik dari pelabuhan ini setiap hari ada 2 trip ke Madura Kepulauan pulang pergi. Bahkan Kementerian Perhubungan, Dishub Provinsi Jawa Timur menyediakan penyeberangan gratis.
(irb/fat)