Wildan sudah menjelaskan panjang lebar asal tumpukan uang baru miliknya lewat media sosial. Namun, jawaban itu belum memuaskan warganet yang menganggapnya punya 'orang dalam' di bank.
detikJatim berupaya menemui Wildan untuk mengonfirmasi perihal uang yang membuat heboh jagat maya itu. Setelah menunggu lama, Wildan datang ke salah satu ruko tempat usaha penukaran uang miliknya di Jalan Diponegoro, Kota Pasuruan.
Sayangnya, ia menolak diwawancara. Tidak lama di ruko, ia pergi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentar-bentar mas. Nanti saja, saya masih sibuk. Tapi pasti klarifikasi ke media," katanya sambil meninggalkan tempat.
Sebelumnya, lewat media sosialnya, Wildan menjelaskan asal tumpukan uang yang dipamerkan, yang ia tegasnya, tidak dari 'orang dalam'.
"Usaha ini musiman saya, ada lima tahun lebih. Begini ceritanya, uang baru itu kita kulakan ke seseorang ya, bukan orang bank, ada yang nawari kita barang di Surabaya, di mana, kita ambil," kata Wildan di akun TikTok-nya @rama.wildan, yang dilihat detikJatim, Senin (24/3/2025).
"Kita juga cari di online, jadi kalau ada barang saya ambil, bukan kita main orang dalam, nggak segitunya, nggak gampang," ungkapnya.
Wildan mengatakan, ia memiliki sejumlah tempat penukaran uang. Ia mengaku banyak stok karena bekerja keras.
"Saya ini usaha musiman saja. Kalau nggak ada saya, di Malang anak buah saya banyak. Di Pasuruan, di Probolinggo, Banyuwangi. Ada di Jawa Tengah, luar Jawa. Ini beneran ya, semuanya ambil di saya. Punya banyak stok karena saya kulakan di mana-mana. Ada barang murah saya ambil," terangnya.
Ia menegaskan, tidak mau disangkut-pautkan dengan susahnya penukaran uang di bank seperti disuarakan netizen.
"Saya positif saja, nggak takut sama siapapun. Karena saya sistemnya kulakan ke orang ada di Facebook, di mana-mana semuanya jual. Di sana sini saya ambil. Jadi kalau susah uang baru, penukaran uang baru, bukan salah saya. Saya untung 500 perak, seribu perak saya ambil," tandasnya.
(irb/hil)