.webp)
Massa yang semula berdiri di depan pintu masuk sisi timur tiba-tiba melempari botol air mineral, batu, mercon ke arah polisi yang berjaga di depan Gedung Grahadi Surabaya.
Bahkan massa tampak melempar molotov ke area dalam Gedung Grahadi Surabaya. Dari pantauan detikJatim, tampak kawat berduri di depan Grahadi berusaha ditarik massa sekitar pukul 16.15 WIB, Senin (24/3/2025).
Massa seakan tidak takut dengan polisi yang berjaga. Mereka terus melempar polisi dengan mercon, batu. Polisi langsung menyemprot massa dengan air dari water cannon secara terus-terusan. Selama aksi, water cannon berjaga di sisi timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Water cannon berusaha menghalau massa yang terus melempari botol, mercon, batu dan lain-lain. Massa disemprot air terus-terusan agar menghentikan aksinya.
Dari pantauan detikJatim, massa tak henti-hentinya melempar petugas berjaga silih berganti. Bahkan massa tampak merusak pintu Gedung Grahadi.
"Iki rakyat, ajok sak karepe dewe (Ini rakyat, jangan semena-mena)," teriak salah satu massa di lokasi yang terus melempar batu ke arah Gedung Negara Grahadi.
Sementara arus lalu lintas di sekitar Gedung Negara Grahadi macet tak bergerak. Apalagi bertepatan dengan jam pulang kantor. Pengguna jalan yang terjebak macet tidak menyangka kawasan Gubernur Suryo ditutup.
"Saya kira jam 4 sore dibuka, malah dengernya malah pendemo rame ama polisi," keluh Alda (45), salah satu warga Nyamplungan yang akan buka bersama di kawasan Gubeng kepada detikJatim.
Hingga pukul 18.00 WIB, kawasan Kayoon Embong Malang, Jalan Pemuda, depan kantor Pemkot Surabaya Jalan Walikota Mustajab, Grand City Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Kayoon juga macet.
(iwd/fat)
