Ada tradisi unik yang dilakukan para santri pondok pesantren di Lumajang untuk menunggu berbuka puasa. Mereka menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka puasa dengan ngaji di trotar jalan sekitar Alun-alun Lumajang atau biasa disebut Ngaji On The Road.
Puluhan santri Pondok Pesantren Bahrusyifa Lumajang ini tampak khusyu' sambil membaca Al-Qur'an yang dipangku tangan. Para santri ini duduk berjajar sambil melantunkan ayat suci Al-Qur'an dari mulut mereka.
Kegiatan Ngaji On The Road ini sudah rutin dilakukan ketika bulan suci Ramadan. Selain ngabuburit, kegiatan ini juga bagian dari syiar untuk mensyiarkan Al-Qur'an dan membacanya tidak hanya di masjid atau musala, namun juga bisa dilakukan di tempat terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngaji on The Road (Foto: Nurhadi Wicaksono) |
Menurut Nabila, Ustadzah Ponpes Bahrusyifa, kegiatan Ngaji On The Road ini bertujuan untuk mensyiarkan Al-Qur'an dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca Al-Qur'an.
" Kegiatan ngaji on the road ini selain melibatkan para santri juga melibatkan masyarakat umum yang ingin belajar membaca Al-Qur'an dan meningkatkan jumlah hapalan bacaan Al-Qur'an," ujar Ustazah Ponpes Bahrusyifa Nabila kepada detikJatim, Minggu (23/3/2025).
Aisyah, salah seorang santri, mengaku setiap sore datang ke Alun-Alun Lumajang untuk mengaji sembari menunggu waktu berbuka puasa.
"Setiap sore jam 4 sore, saya ngaji on the road sambil menunggu berbuka puasa. Rutin tiap hari, ini harapannya di bulan puasa dapat keberkahan Al-Qur'an dan mengajak orang-orang juga berbuat kebaikan," ujar Aisyah.
Kegiatan Ngaji On The Road ini dilakukan setiap sore setelah salat Ashar hingga menjelang berbuka puasa atau Magrib.`
(dpe/iwd)













































