Kantor media Tempo mendapatkan kiriman kepala babi hingga bangkai tikus. Sekjen DPP Partai Golkar M Sarmuji prihatin atas kejadian yang menimpa kantor berita Tempo.
"Kita prihatin," kata Sarmuji di Surabaya, Minggu (23/3/2025).
Sarmuji menegaskan bangsa Indonesia adalah bangsa yang menghargai perbedaan satu sama lain. Tindakan mengirim kepala babi dan bangkai tikus merupakan tindakan diskriminatif terhadap dunia jurnalistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita adalah bangsa yang menghargai perbedaan, apalagi di kalangan jurnalistik. Kita berharap jurnalis bisa melakukan tugasnya dengan tenang, jernih tanpa ada tekanan dari manapun," jelasnya.
Ketua DPD Golkar Jatim ini menegaskan pihaknya mendukung kebebasan pers untuk menuliskan berita tanpa ada tekanan pihak manapun. Ia berharap kejadian di Kantor Tempo tidak terulang kembali.
"Kita menyayangkan setiap tekanan yang diterima oleh para jurnalis. Semoga hal itu tidak terjadi lagi di manapun," tandas Ketua KAUJE ini.
Seperti diketahui, pada Rabu, 19 Maret 2025, kantor redaksi Tempo menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga. Paket tersebut dikirim oleh kurir yang memakai atribut aplikasi pengiriman barang. Paket ditujukan untuk Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (22/3/2025), Tempo kembali mendapatkan kiriman kedua bangkai hewan. Kali ini berupa kardus berisikan bangkai tikus yang dipenggal.
Pada 21 Maret 2025, Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mendatangi Markas Besar Polri untuk melaporkan paket kepala babi. Paket tersebut sudah diserahkan kepada polisi sebagai barang bukti.
Mabes Polri sudah membentuk tim mengusut peneror dan motifnya. Sekitar 20 polisi mendatangi kantor Tempo dan mendokumentasikan bangkai tikus tersebut.
(faa/iwd)