5 Fakta Dramatis Warga Ponorogo Seberangkan Keranda Usai Jembatan Putus

5 Fakta Dramatis Warga Ponorogo Seberangkan Keranda Usai Jembatan Putus

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 21 Mar 2025 11:20 WIB
seberangkan keranda pakai bambu ponorogo
Warga Ponorogo seberangkan jenazah pakai bambu usai jembatan putus/Foto: Tangkapan layar
Surabaya -

Peristiwa dramatis pemindahan jenazah menggunakan bambu di Ponorogo viral di media sosial. Warga terpaksa menyeberangkan keranda melewati sungai karena satu-satunya jembatan di desa mereka putus diterjang banjir.

Berikut adalah fakta-fakta di balik kejadian ini:

1. Jembatan Satu-satunya Roboh Akibat Banjir

Jembatan Tugu di Dusun Sumberejo, Desa Munggu, menjadi akses utama warga selama 16 tahun. Namun, jembatan ini ambrol pada Senin (17/3) malam setelah diterjang debit air Sungai Sumberejo yang tinggi.

"Jembatannya kan putus, alternatif satu-satunya ya hanya naik ini, karena lewat pinggir sungai juga tidak bisa, hanya pakai bambu ini," ujar Ketua RT 06, Paniran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Jenazah Terpaksa Diseberangkan dengan Jembatan Bambu

Tanpa akses jembatan, warga harus berjuang menyeberangkan jenazah Saitun (70) dengan alat seadanya. Mereka akhirnya menggunakan dua bilah bambu sebagai jembatan darurat untuk menarik keranda dari bawah menuju atas sungai.

"Rumah sama makam jaraknya sekitar 2 kilometer, jauh, dan ini jalan satu-satunya. Makam itu berada di seberang sungai," kata Paniran.

ADVERTISEMENT

3. Warga Harus Menuruni Tebing 4 Meter

Prosesi pemindahan jenazah berlangsung dramatis karena warga harus menuruni tebing setinggi empat meter sebelum bisa mencapai sungai.

Selain itu, kondisi tanah yang licin akibat lumpur dan air sungai semakin menyulitkan perjalanan.

4. Ratusan Warga Terisolir Akibat Jembatan Putus

Jembatan Tugu yang roboh menyebabkan empat RT di Dusun Sumberejo terisolir. Banyak warga yang harus berjalan kaki jauh untuk beraktivitas, termasuk saat menghadiri takziah.

"Ya nekat menyeberang sungai, motor ditaruh di atas, ada kalau jalan 5 kilometer," ujar salah satu warga, Gitu.

5. Akses Darurat Masih Belum Dibangun

Hingga saat ini, belum ada jembatan darurat yang dibangun untuk menggantikan Jembatan Tugu. Warga masih menggunakan jalur seadanya, termasuk bambu, untuk melintas.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya infrastruktur yang kuat, terutama di daerah rawan banjir. Pemerintah diharapkan segera turun tangan untuk membangun kembali jembatan agar warga tidak lagi menghadapi kesulitan yang sama.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads