Polres Ponorogo Fokus Pengamanan Lebaran di Alun-alun

Polres Ponorogo Fokus Pengamanan Lebaran di Alun-alun

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 20 Mar 2025 13:28 WIB
Operasi Ketupat Semeru Polres Ponorogo
Operasi Ketupat Semeru Polres Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Polres Ponorogo menggelar Operasi Ketupat Semeru 2025 yang berlangsung dari 23 Maret hingga 8 April 2025. Untuk memastikan keamanan selama Lebaran, petugas mendirikan lima pos pengamanan di titik-titik strategis.

Lima pos tersebut terdiri dari empat Pos Pengamanan (Pos Pam) yang berada di Mlilir, Terminal, Pasar Legi, dan Ngebel, serta satu Pos Pelayanan (Pos Yan) yang ditempatkan di Alun-alun Ponorogo.

Kapolres Ponorogo Andin Wisnu Sudibyo mengatakan, sebanyak 200 personel dari berbagai instansi, termasuk polisi, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan dinas terkait lainnya, akan dikerahkan untuk menjaga keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai hari ini kita gelar pasukan, kemudian tiga hari ke depan kita melaksanakan KRYD (Kegiatan Kepolisian Rutin Yang Ditingkatkan)," tutur Andin kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).

Andin menambahkan, fokus utama pengamanan berada di Alun-alun Ponorogo. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kawasan ini selalu mengalami kemacetan parah, terutama karena adanya arus pemudik dan wahana hiburan pasar malam.

ADVERTISEMENT

"Jadi di alun-alun khususnya kita tempatkan pos yan dengan jumlah personel lebih banyak untuk mengantisipasi jika ada kemacetan pada saat pelaksanaan Lebaran," imbuh Andin.

Selain itu, Andin juga menjelaskan, jalur Ponorogo-Pacitan, terutama di KM 222 di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, merupakan area yang rawan bencana tanah longsor.

"Untuk mitigasi bencana yang paling rawan di jalur Ponorogo-Pacitan sering tanah longsor, kita sudah koordinasi dengan pak bupati dan pak dandim untuk men-standby-kan BPBD di KM 222 jika ada longsor harus cepat kita evakuasi biar bisa dilalui kendaraan," tandas Andin.

Sementara itu, dalam Operasi Pekat Semeru 2025 dan pemusnahan barang bukti di Halaman Pendopo Kabupaten Ponorogo, Andin mengungkap bahwa dari Target Operasi (TO), ada 12 kasus yang berhasil diungkap, sementara kasus non-TO berjumlah 10 kasus.

"Untuk tersangka TO ada 12 orang, non TO 10 orang, dimana BB miras ada 500 liter, BB handak ada 8 kilogram dan BB knalpot brong 341 unit," papar Andin.

Selain itu, dari kasus balon udara, polisi mengamankan 8 tersangka, dengan tiga orang ditahan, sementara lima anak-anak tidak ditahan.

"Kami dari Pemda, Polres dan TNI mengimbau kepada seluruh masyarakat Ponorogo agar jangan bermain-main lagi terkait masalah handak, petasan, dan balon udara tanpa awak. Jadi kami mengimbau apabila ditemukan pasti akan kita proses hukum sesuai yang berlaku," pungkas Andin.




(irb/hil)


Hide Ads