Warga Dusun Tuwaran, Desa Sumberwangi, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, dikejutkan dengan fenomena tak biasa. Bagian bawah sebuah pohon klampis tiba-tiba menyemburkan air hingga membentuk kubangan.
Kejadian ini pun viral setelah warga merekamnya dan menyebutnya sebagai fenomena alam yang langka.
Kapolsek Kanor AKP Slamet memastikan lokasi semburan air ini berada di tanah milik seorang warga bernama Nasrun. Hingga kini, fenomena tersebut masih dalam pantauan pihak kepolisian dan akan dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro. Berikut fakta-faktanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Air Menyembur dari Bawah Pohon Klampis
Warga setempat menyebut air tiba-tiba keluar dari bawah pohon klampis, disertai gelembung udara. Fenomena ini dinilai tidak lazim karena air terus menyembur hingga membentuk kubangan.
"Ini fenomena alam lur, banyu keluar sendiri dari tanah. Ini tempatnya di Desa Sumberwangi Kecamatan Kanor Bojonegoro, lokasi di bawah pohon Klampis. Dulunya hanya bintik-bintik sekarang gruwal-gruwal," ujar perekam video.
2. Air Tidak Berbau Gas
Sejumlah warga penasaran dan mencoba mencium bau air yang keluar. Mereka memastikan, air tersebut tidak berbau gas atau zat mencurigakan lainnya.
"Tak ada baunya gas, tak ada baunya apa. Hanya bau air," ucap seorang warga dalam video.
3. Fenomena Ini Pernah Terjadi Sebelumnya
Menurut Kapolsek Kanor AKP Slamet, fenomena serupa pernah terjadi sebelumnya, terutama pada musim hujan. Namun, semburan air ini tidak tampak saat musim kemarau.
"Ada gelembung udara di genangan air, dan pernah terjadi pada saat musim penghujan yang lalu," kata AKP Slamet.
4. Muncul Hanya di Satu Titik
Warga sekitar mengungkapkan bahwa gelembung air ini hanya muncul di satu titik saja, tepat di bawah pohon klampis, dan tidak menyebar ke area lain.
"Keterangan dari masyarakat sekitar bahwa gelembung udara di genangan air tidak kelihatan pada saat musim kemarau, dan hanya pada saat musim hujan terlihatnya," jelas AKP Slamet.
5. Polisi Pasang Garis Pembatas
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian bersama perangkat desa telah memasang garis pembatas di sekitar lokasi semburan air.
"Bersama pihak desa, memasang tali pembatas supaya tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," pungkas AKP Slamet.
Fenomena ini masih menjadi tanda tanya bagi warga dan akan ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro untuk memastikan penyebabnya.
(irb/hil)