Khofifah Tekankan Peran BUMDesa Penggerak Ekonomi Dukung Program MBG

Khofifah Tekankan Peran BUMDesa Penggerak Ekonomi Dukung Program MBG

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 14 Mar 2025 00:45 WIB
Khofifah Tekankan Peran BUMDesa Sebagai Penggerak Ekonomi Dukung Program MBG
Gubernur Khofifah (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation) bersama Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna untuk Indonesia' melaksanakan kick-off program ketahanan pangan melalui Penguatan Desa Produktif Berbasis BUMDesa sebagai Pilar Ketahanan Pangan untuk mendukung program Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir langsung untuk melaksanakan kick off program BUMDesa tersebut. Dalam sambutanya, Khofifah mengapresiasi kolaborasi antara KIP Foundation dan Sampoerna untuk Indonesia di mana inisiatif ini akan sangat bermanfaat bagi Pemprov Jatim dan pemerintah pusat.

"Jawa Timur bukan sekadar menjadi penopang ekonomi nasional, tetapi juga episentrum pertumbuhan ekonomi yang inklusif," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (13/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Khofifah menyebut sinergi dan kolaborasi ini sangat penting untuk mewujudkan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

"Dengan hadirnya Klinik BUMDesa 2025, kita ingin desa-desa di Jawa Timur menjadi pilar ekonomi yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing sehingga secara aktif mendukung ketahanan pangan dan menyukseskan program MBG," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Program unggulan, kata Khofifah memiliki fokus terhadap isu strategis nasional terkait ketahanan pangan serta memperkuat pengelolaan dan pengembangan usaha desa. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pengurus dalam menjalankan BUMDesa secara profesional dan berkelanjutan.

Khofifah menekankan bahwa BUMDesa bisa mengambil peran penting dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya MBG.

Menurut Khofifah BUMDesa tak hanya menjadi pilar ketahanan pangan, lebih dari itu yakni kedaulatan pangan yang merupakan salah satu kunci utama membangun kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penguatan BUMDesa di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan menjadi hal yang sangat penting.

"BUMDesa harus menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas bagi masyarakat. Ini sejalan dengan visi besar kita dalam mendukung program MBG dan mewujudkan kedaulatan pangan di Jatim," ujar Khofifah.

Khofifah juga menegaskan bahwa kedaulatan pangan bukan hanya tentang ketersediaan, tetapi juga kualitas dan aksesibilitas. Hal tersebut harus dikaitkan dengan upaya peningkatan gizi masyarakat, khususnya melalui Program MBG yang menjadi prioritas nasional.

"Dengan adanya program ini, diharapkan BUMDesa di Jatim semakin berkembang dan mampu menjadi kekuatan utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional," katanya.

Khofifah menambahkan, keberhasilan BUMDesa dalam sektor pangan tidak hanya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa, tetapi juga memperkuat daya saing Jawa Timur sebagai daerah penghasil pangan unggulan.

"Kita harus memastikan bahwa pangan yang tersedia tidak hanya cukup, tetapi juga mudah diakses oleh masyarakat dengan harga yang wajar. BUMDesa bisa menjadi solusi untuk mendistribusikan bahan pangan dengan harga yang lebih stabil," jelasnya.

Perwakilan Sampoerna untuk Indonesia, Arief Triastika, menekankan pentingnya peran BUMDesa dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. Ia berharap pelatihan dan pendampingan yang diberikan dapat mendukung penguatan ketahanan pangan nasional.

"Program ini adalah bagian dari komitmen Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna untuk Indonesia' dalam mendukung penguatan dan ketahanan pangan nasional. Melalui Pelatihan dan Pendampingan BUMDesa, program ini diharapkan mampu berkontribusi dalam memberikan pertumbuhan ekonomi desa dan juga program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan dengan memberdayakan BUMDesa sebagai pilar pertumbuhan ekonomi desa di Indonesia," ujar Arief.

Sementara itu, Ketua Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation), Dwi Ariady Kusuma, mengatakan Pelatihan dan Kick-Off Program Mitra Klinik BUMDesa Jatim 2025 ini menjadi momentum strategis untuk menegaskan peran BUMDesa sebagai penggerak ekonomi dan pilar ketahanan pangan di Jawa Timur.

"Program ini didukung oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mendorong kemandirian desa melalui penguatan kapasitas pengelola BUMDesa agar lebih profesional, inovatif, dan berkelanjutan," jelasnya.

"Dengan memperkuat peran BUMDesa dalam sektor pangan, kita dapat memastikan bahwa desa mampu menjadi pusat produksi, distribusi, dan penyedia pangan bergizi bagi masyarakat, sekaligus berkontribusi terhadap program Makan Bergizi Gratis yang kita dorong bersama. Inisiatif ini merupakan upaya nyata mewujudkan desa yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing," lanjutnya.

Acara peluncuran program juga disaksikan oleh Kepala Dinas DPMD Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto yang menyatakan apresiasinya atas peran aktif Sampoerna untuk Indonesia, yang didukung oleh Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation), dalam menginisasi program ini di Provinsi Jawa Timur.

"Saya mengapresiasi upaya semua pihak dalam memperjuangkan masyarakat desa di Jawa Timur. BUMDesa merupakan unit usaha yang dikelola oleh desa untuk memberikan kesejahteraan bagi desa," kata Budi.

Setidaknya 150 BUMDesa perwakilan penerima manfaat program dan undangan di Provinsi Jawa Timur, hadir dalam peluncuran ini.

Dengan komitmen untuk berkembang dan maju bersama Indonesia, "Sampoerna untuk Indonesia" berperan aktif sebagai salah satu pilar ekonomi nasional untuk mendukung pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% melalui berbagai program yang berkelanjutan. Program ini juga mencerminkan dukungan terhadap Asta Cita Presiden Republik Indonesia khususnya dalam bidang kemandirian pangan serta mendukung visi besar pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh dan mandiri dalam sektor pangan.

"Kami berharap inisiatif ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi BUMDesa, sehingga dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kemandirian pangan Indonesia," pungkas Arief.

Sebagai tambahan informasi kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation) bersama Sampoerna Entrepreneur Training Centre dan didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur serta turut didukung oleh Bank Jatim, Bank UMKM Jatim, PT Japfa Comfeed Indonesia dan PT Solusi Bangun Indonesia.




(abq/fat)


Hide Ads