7 Fakta Pengemis Bawa Balita di Ponorogo Raup Rp 6 Juta Per Bulan

7 Fakta Pengemis Bawa Balita di Ponorogo Raup Rp 6 Juta Per Bulan

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 11 Mar 2025 11:05 WIB
Pengemis gaji Rp 6 juta di Ponorogo
Pengemis dengan penghasilan Rp 6 juta di Ponorogo/Foto: Istimewa
Surabaya -

Seorang ibu di Ponorogo tertangkap tangan mengemis dengan membawa anaknya yang masih berusia 2,5 tahun di Jalan Perempatan Pabrik Es. Modus ini dilakukan untuk menarik simpati pengendara yang melintas.

Yang mengejutkan, ia mengaku bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 200 ribu per hari. Pengemis berinisial WN ini ternyata tidak sendirian. Ia diantar oleh suaminya yang juga berprofesi sebagai pengemis menggunakan sepeda motor.

Berikut fakta-fakta lengkapnya:

1. Raup Rp 6 Juta Per Bulan

WN mengaku bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 200 ribu per hari dari mengemis. Jika dihitung dalam sebulan, jumlahnya mencapai Rp 6 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehari Rp 200 ribu lebih, kalikan saja 30 hari. Bisa 6 juta sebulan," kata Kepala Dinas Sosial P3A Ponorogo, Supriyadi, Senin (10/3/2025).

2. Penghasilannya Melebihi Gaji PNS Golongan IV

Meski hanya mengemis di jalanan, pendapatan WN bisa lebih tinggi daripada gaji seorang PNS.

ADVERTISEMENT

"Kalau dapat Rp 6 juta sebulan. Gaji PNS saja kalah," terang Supriyadi.

3. Tertangkap Razia

Dinas Sosial P3A Ponorogo akhirnya menertibkan WN setelah mendapat banyak laporan dari masyarakat. Saat dirazia pukul 13.00 WIB, ia sudah mengumpulkan Rp 160 ribu meski baru mulai mengemis sejak pukul 10.00 WIB.

"WN ini mengemis mulai pukul 10.00 WIB dan kita tertibkan pukul 13.00 WIB, sudah mendapat Rp 160 ribu," imbuh Supriyadi.

4. Ternyata Penerima Bantuan Sosial Pemerintah

Meski mengemis dengan alasan ekonomi, WN dan keluarganya sebenarnya sudah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial dari pemerintah. Anak WN juga masuk dalam Program Indonesia Pintar (PIP).

"Meski sudah pernah kami tertibkan, pengakuan WN dan suaminya bakal tetap mengemis karena penghasilannya banyak," beber Supriyadi.

5. Jika Dilarang di Ponorogo, Akan Pindah ke Kota Lain

WN tidak hanya mengemis di Ponorogo. Jika razia diperketat, ia akan berpindah ke kota lain untuk menghindari petugas.

"Pernah kami bina dan kami kembalikan ke keluarganya, tapi ya tetap saja kembali lagi jadi pengemis," ujar Supriyadi.

6. Punya Kendaraan Sendiri

Fakta mengejutkan lainnya, WN dan keluarganya memiliki kendaraan sendiri. Suaminya menjemput WN dari kantor Dinsos dengan sepeda motor, sementara anaknya yang lebih besar juga memiliki kendaraan sendiri.

"WN itu ke Ponorogo menggunakan sepeda motor, suaminya juga menggunakan sepeda motor. Anaknya yang besar juga menggunakan sepeda motor," papar Supriyadi.

7. Imbauan Agar Masyarakat Tidak Memberikan Uang ke Pengemis

Dinas Sosial mengimbau masyarakat agar tidak memberi uang kepada pengemis, terutama yang membawa anak, untuk menghindari eksploitasi anak dan mencegah makin maraknya pengemis di Ponorogo.

"Treatment-nya ya bagaimana orang di jalan ndak usah kasihan. Kasihan lagi jika kita tetap ngasih, pengemis membawa anak dibiarkan duduk lalu lari-lari dan tertabrak. Ya mending tidak usah dikasih, nanti kan akhirnya tidak mengemis. Uangnya dikasih lembaga resmi misal panti asuhan," pungkas Supriyadi.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa tidak semua pengemis benar-benar dalam kondisi kesusahan. Masyarakat diimbau lebih bijak dalam menyalurkan bantuan kepada pihak yang benar-benar membutuhkan.




(irb/hil)


Hide Ads