Ramai kecaman dan hujatan publik, akhirnya pedangdut Mala Agatha meminta maaf atas video klip lagu Iclik Cinta bersama Icha Cellow berlatar Perpusnas Bung Karno. Mala Agatha menyampaikan permintaan maaf itu melalui akun Instagram pribadinya.
Seperti dilihat detikJatim, Senin (10/3/2025), permintaan maaf itu disampaikan melalui sebuah video di akun instagram @mala.agatha.
Dalam video berdurasi 1 menit itu Mala menyampaikan permintaan maaf ke Perpusnas dan masyarakat. Video permintaan maaf itu ditonton 205 ribu kali, menuai 5.024 like, dan 1.547 komentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya atas nama pribadi dan manajemen meminta maaf kepada Perpustakaan Bung Karno, warga Blitar, dan masyarakat Indonesia secara umum. Saya minta maaf atas kesalahan ini. Kami tidak bermaksud menyinggung siapa pun," ujar Mala di video itu.
Permintaan maaf itu juga dibenarkan oleh Manajemen Mala Agatha, Willy. Ia menyebut pihaknya telah meminta maaf secara lisan dan digital.
Dia menegaskan bahwa permintaan maaf itu sudah sesuai dengan permintaan dari Perpusnas Bung Karno.
![]() |
"Sudah, kami sudah meminta maaf kepada Perpusnas, masyarakat Kota Blitar dan masyarakat Indonesia. Kami juga sudah take down video itu, diganti dengan yang lain. Insyaallah sudah clear," katanya saat dikonfirmasi detikJatim.
Sebelumnya, Ardha mewakili Kepala Perpusnas Bung Karno, Nurny Syam menegaskan bahwa video klip Iclik Cinta yang dinyanyikan Mala Agatha dan Icha Cellow itu diambil di Perpusnas Bung Karno tanpa izin.
"Tidak ada izin. Kami tahu pertama kali itu karena ada followers Instagram yang mengirim DM (direct message) video musik tersebut. Setelah itu ramai dibahas," ujarnya.
Video klip Iclik Cinta yang menampilkan 2 penyanyi dalam balutan pakaian minim berlatar belakang Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Bung Karno di Blitar mendapat kecaman warganet karena dianggap tidak pantas. Warganet bereaksi keras, sejumlah akun melontarkan kritik pedas.
"Memalukan!" Tulis akun @street_culture_csa.
Akun lain bahkan menyerukan agar video tersebut segera dilaporkan. Mereka menilai bahwa tindakan itu tidak menghormati sosok proklamator Indonesia, Ir Soekarno.
Video kontroversi itu ternyata juga tidak menyampaikan izin kepada Perpusnas Bung Karno. Hal ini memicu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Blitar melapor ke polisi.
Ketua DPC GMNI Blitar, Vita Nerizza Permai menegaskan video itu mencemari kesakralan makam Bung Karno dan mencerminkan kurangnya penghormatan pada nilai sejarah dan budaya.
"Makam Bung Karno adalah simbol perjuangan dan pengorbanan yang telah memberikan banyak arti bagi bangsa Indonesia," ujarnya.
(dpe/fat)