Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul turun gunung meningkatkan kesolidan semua pilar sosial di Jombang. Penguatan sinergi pilar sosial ini salah satunya untuk menghapus kemiskinan ekstrem.
Didampingin Wamensos Agus Jabo Priyono, Gus Ipul menyapa langsung pilar sosial di pendapa Kabupaten Jombang. Pilar sosial meliputi para pendamping PKH, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), pekerja sosial masyarakat (PSM), serta taruna siaga bencana (Tagana).
Gus Ipul menjelaskan pertemuan ini untuk menyamakan frekuensi semua unsur pilar sosial agar fokus mencapai target yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto. Tidak hanya Jombang, ia juga melakukan hal yang sama terhadap pilar sosial di semua daerah, baik secara tatap muka maupun daring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kami ajak mereka untuk mengambil peran yang signifikan dalam rangka menjalankan tugas masing-masing sesuai arahan presiden. Jadi, tidak semaunya sendiri. Maunya presiden terarah, terpadu dan berkelanjutan," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Minggu (9/3/2025).
Salah satu target yang dicanangkan Presiden Prabowo, lanjut Gus Ipul, adalah menghapus kemiskinan ekstrem paling lambat tahun 2026. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin ekstrem saat ini 3,1 juta jiwa atau 790.000 keluarga. Penghasilan keluarga ini hanya Rp 391.000 per kapita per bulan.
Sedangkan angka kemiskinan secara umum di Indonesia mencapai 8,57% atau 24,06 juta jiwa per September 2024. Menurut Gus Ipul, Presiden Prabowo juga ingin kemiskinan ditekan sampai di bawah 5% lima tahun mendatang.
"Itu semua target-target yang harus kami capai. Itu memerlukan kerja keras semua komponen di Kemensos," terangnya.
Terhadap tenaga pilar sosial Kemensos, Gus Ipul meminta mereka mampu mendampingi keluarga penerima manfaat (KPM) mencapai kemandirian. Sehingga para KPM tak lagi tergantung dengan bantuan pemerintah karena ekonomi mereka lebih sejahtera.
"Pendamping harus memahami profil KPM, misalnya punya potensi untuk mengembangkan UMKM, ada yang di korporasi, ada yang membutuhkan pelatihan-pelatihan, mereka harus punya perencanaan yang baik," tandasnya.
(abq/iwd)