Cerita Pilu Samini Trauma Banjir Bandang: Nembeh Niki Eruh Banyu Gede!

Cerita Pilu Samini Trauma Banjir Bandang: Nembeh Niki Eruh Banyu Gede!

Ainur Rofiq - detikJatim
Sabtu, 08 Mar 2025 17:00 WIB
Banjir Bandang di Bojonegoro membawa dampak ratusan KK
Warga nekat melintas di aliran sungai usai jembatan putus (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Jembatan penghubung antara Dusun Kadung dan Dusun Sambongrejo putus diterjang banjir bandang yang terjadi Jumat (7/3/2025) petang. Saat itu banjir bandang datang bersamaan waktu berbuka puasa. Kini warga yang akan beraktivitas ke Dusun Sambongrejo harus memutar arah melalui desa tetangga.

Warga Samini (65), warga Dusun Lor Kali Desa Gondang mengaku baru kali ini melihat banjir yang sangat besar selama hidupnya.

"Sampek duwe putu papat, Ya Allah nembe Niki kulo weruh banyu gede. riyin riyin Niku biasae namung sak polok. Kulo mawon wingi mlampah teng griyo mpun sak dodo toyane (Sampai punya cucu empat, Ya Allah baru kali ini lihat banjir besar. Dulu itu kalau banjir hanya semata kaki. Kemarin saya di dalam rumah air sudah sedada)," tutur Samini kepada detikJatim, Sabtu (8/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku trauma dengan peristiwa tersebut. Beruntung seluruh keluarganya selamat dan berhasil dievakuasi. Sedangkan warga lain, Gatot Rianto membenarkan dirinya terpaksa memutar lebih jauh sejak jembatan putus karena banjir.

"Harus memutar kalau jembatan penghubung itu ambruk saat ini. Ya lebih jauh sekitar 5 km," kata Gatot Rianto, salah satu warga Gondang.

ADVERTISEMENT

Pantauan detikJatim di lokasi jembatan yang ambruk siang ini, warga Desa Sambongrejo yang enggan memutar, memilih naik turun berjalan menyeberangi Sungai Pacal.

Bahkan beberapa anak belia juga terlihat bermain di sekitar beton besi jembatan yang terjatuh di dalam sungai yang mengalir air dengan arus sedang. Warga juga banyak datang ke lokasi ambruknya jembatan untuk melihat maupun mengambil foto.

Sementara Dinas PU Bina Marga Pemkab Bojonegoro hadir di lokasi jembatan penghubung untuk melakukan percepatan pembangunan jembatan darurat terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar warga bisa melintas dengan kendaraan roda dua.

"Dinas PU melakukan identifikasi teknis di lokasi jembatan yg hanyut, untuk rencana pembuatan jembatan darurat/jembatan sementara, minimal roda 2 dan pejalan kaki dapat melewati sungai," tutur Sekdin PU Binamarga Pemkab Bojonegoro, Chusaifi Ivan R.




(ihc/fat)


Hide Ads