.webp)
Kurma muda diyakini banyak orang sebagai salah satu usaha untuk bisa membantu program hamil. Namun, biasanya harga kurma muda mahal dan susah dicari.
Wahyu Eko Widodo, warga Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo justru membagikan gratis kurma muda miliknya. Pria 38 tahun itu tidak memberikan tarif sepeser pun kepada para pasutri yang menginginkan kurma muda miliknya.
"Mulai 2016 saya bagikan kepada pasangan yang sedang berjuang untuk garis dua, untuk program hamil, katanya kan kurma muda khasiatnya untuk penyubur kandungan," terang Wahyu kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu menambahkan, pohon kurma yang tumbuh di halaman rumahnya berusia 20 tahun. Meski buahnya tidak lebat, namun rutin setiap tahun ada buah kurma yang muncul.
"Sampai saat ini kurang lebih sudah ada 3.000 lebih pasangan yang datang ke sini untuk mengambil kurma muda yang saya bagikan," imbuh Wahyu.
Bapak dua orang anak ini menerangkan, pohon kurma miliknya tumbuh secara tidak sengaja. Lantaran, tahun 1990-an saat ibunya pulang bekerja sebagai buruh migran di Saudi Arabia, membawa oleh-oleh kurma.
"Bijinya dibuang di halaman, ternyata tumbuh. Dan baru berbuah tahun 2012 lalu sampai sekarang," jelas Wahyu.
Wahyu pun tak sungkan membagikan kurma mudanya melalui media sosial Facebook. Dia membagikan kurma muda secara gratis bagi pasutri yang sudah lama menikah dan belum memiliki momongan.
"Hari ini paling jauh dari Tulungagung, sebelumnya ada yang dari Klaten, Surabaya, Malang, semua saya bagikan gratis, tapi ya saya hanya bisa membagikan minimal lima sampai tujuh biji kurma muda saja," tandas Wahyu.
Salah satu warga, Titin Eka Sari mengatakan sengaja ke rumah Wahyu untuk meminta kurma muda. Lantaran, adiknya belum memiliki keturunan meski sudah 10 tahun berumah tangga.
"Katanya banyak yang berhasil promil, jadi saya ikut-ikut ke sini. Siapa tahu adik saya berhasil hamil juga,"pungkas Titin.
(hil/iwd)
