Beras SPHP Kembali Digelontorkan untuk Operasi Pasar di Banyuwangi

Beras SPHP Kembali Digelontorkan untuk Operasi Pasar di Banyuwangi

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 07 Mar 2025 04:15 WIB
Bupati Ipuk saat mengecek stok beras di gudang Bulog Ketapang Banyuwangi.
Bupati Ipuk saat mengecek stok beras di gudang Bulog Ketapang Banyuwangi. Foto: Eka Rimawati/detikJatim
Banyuwangi -

Pemerintah sempat menghentikan distribusi beras yang masuk dalam program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), yang merupakan beras cadangan pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog hingga akhir Februari 2025. Memasuki bulan Ramadan 1446 Hijriah, pemerintah kembali menggelontorkan beras-beras tersebut melalui Perum Bulog sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional dengan harga terjangkau.

Kepala Cabang Bulog Banyuwangi Dwina Puspitasari menyatakan, SPHP akan digelontorkan melalui mekanisme operasi pasar (OP), yang mana pembelian akan dibatasi dengan harga Rp 11.000 per kilogram untuk kemasan 5 kilogram.

"Maret kemarin SPHP dibuka kembali, khususnya di zona satu, untuk saat ini diedarkan ke masyarakat, ke pengecer, dan untuk pasar murah dengan batasan per konsumen bisa membeli dua kemasan," kata Dwina kepada awak media, Kamis (6/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beras-beras yang dikeluarkan dalam program SPHP tersebut diberi harga lebih murah dari harga pasar, dan didistribusikan melalui operasi pasar murah untuk menunjukkan ketersediaan beras yang aman, dan memastikan agar tidak memunculkan panic buying.

"Ketersediaan itu 2 ton per pengecer, per titik, per minggu, dengan mekanisme distribusi nanti masing-masing toko pengecer atau pihak terkait mengkomunikasikan melalui Diskoperindag, pemkab akan mengajukan permintaan operasi pasar, dan kami akan layani," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini, Bulog dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menggelar operasi pasar murah di Kecamatan Wongsorejo dan Kalipuro, hingga 29 Maret 2025. Bulog bekerja sama dengan Dikoperindag untuk operasi pasar murah di beberapa titik. Selain beras, sejumlah komoditi pokok lainnya juga disiapkan, seperti minyak, telur, dan gula.

"Di luar beras pun ada beras premium, ada gula, Minyakita juga ada, jadi memang tidak hanya fokus untuk beras yang SPHP, untuk Minyakita kebetulan masih proses pengiriman, tapi untuk stok minyak premium ada sekitar 60.000 liter," imbuh Dwina.

Bupati Banyuwangi Ipek Fiestiandani saat memantau ketersediaan cadangan beras di gudang Bulog Ketapang Banyuwangi menegaskan, seluruh gudang Bulog terisi, dan dipastikan hingga awal tahun depan kebutuhan beras di Kabupaten Banyuwangi aman.

"Semua gudang beras terisi, ini menandakan bahwa panen raya surplus dan insyaallah ketersediaan beras di Kabupaten Banyuwangi sangat cukup, dan tadi disampaikan oleh kepala Bulog stok beras di Banyuwangi ini cukup hingga awal tahun," kata Ipuk.

Ketersediaan beras di Banyuwangi yang melimpah, menjadikan Bumi Blambangan mampu memenuhi instruksi ketahanan pangan berbasis beras sebagaimana ditekankan Presiden Prabowo. Banyuwangi belum memasuki masa panen raya, sehingga pemenuhan beras masih difokuskan domestik.

"Kita melihat hasil panen, kalau ketersediaan cukup dan harga bagus, akan menjual ke perusahaan lain. Jadi, kalau beras kita cukup dan insyaallah instruksi dari bapak presiden terkait ketahanan pangan berbasis beras bisa terlaksana dan harga terkendali," tutup Ipuk.




(erm/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads