Seorang pria berinisial JHPM (22), alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair), mencuat ke publik. Ini setelah dugaan aksinya merekam perempuan secara diam-diam di toilet, tersebar di media sosial.
Bukti-bukti yang diungkap di platform X semakin menguatkan dugaan bahwa aksinya tidak hanya dilakukan di satu tempat, tetapi di berbagai lokasi di Surabaya dan Sidoarjo.
Pihak Universitas Airlangga angkat bicara soal kasus ini. Kepala Program Studi Ilmu Sejarah FIB Unair, Prof Sarkawi B. Husain, mengonfirmasi bahwa pihak fakultas telah membahas persoalan ini dalam sebuah rapat internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, tadi pagi sudah dirapatkan di fakultas," ujar Sarkawi pada Selasa (4/3/2025).
Namun, Sarkawi tidak dapat menjelaskan detail isi rapat tersebut karena bukan wewenangnya. Ia juga menegaskan bahwa tindakan JHPM tidak ada kaitannya dengan institusi kampus, mengingat yang bersangkutan telah lulus sejak Agustus 2024.
"Nanti fakultas akan mengeluarkan press release berkaitan dengan hal tersebut. Yang pasti, apa yang dilakukan tidak ada hubungan dengan institusi, mengingat yang bersangkutan sudah lulus alias alumni," tandasnya.
Sebelumnya, kasus ini terus menuai kecaman dari publik, terutama di media sosial. Banyak pihak mendesak agar aparat segera mengusut tuntas kasus ini dan membongkar kemungkinan adanya jaringan lebih besar di balik aksi tersebut.
Kejadian ini pertama kali mencuat melalui akun media sosial @aarumanis yang kini telah dikunci. JHPM disebut melakukan aksinya di berbagai tempat, termasuk toilet di mal, bioskop, hingga kampus. Tidak hanya itu, lokasi aksinya pun tersebar di berbagai titik di Surabaya dan Sidoarjo.
Bukti-bukti yang ditampilkan di akun @aarumanis memperlihatkan wajah JHPM serta beberapa dokumen terkait, seperti percakapan, klarifikasi, dan ijazahnya dari Unair.
Lebih mengejutkan lagi, JHPM diduga tidak hanya merekam tetapi juga menjual video hasil rekamannya dengan harga yang bervariasi.
"TIDAK HANYA ITU, PELAKU JUGA MENJUAL HASIL VIDEO YANG IA REKAM DIAM2 DENGAN HARGA 100K-700K. HATI2 KARENA PELAKU KEMUNGKINAN BUKAN SATU2NYA. Pelaku kemungkinan memiliki sindikasi yang merekam dan menjual perempuan di dalam toilet," tulis akun @aarumanis di X.
(hil/fat)